
JAKARTA (Suara Karya): Pemerintah berjanji melakukan gerakan berkelanjutan untuk membantu pelaku usaha di sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui perdagangan elektronik atau e-comerce dalam kondisi pembatasan sosial berskala besar akibat pandemi Covid-19.
“Gerakan ini bukan hanya acara sesaat saja, tapi akan menjadi gerakan berkelanjutan dan didukung oleh berbagai program penguatan UMKM sebagai pilar perekonomian nasional. Dan, ini akan jadi momentum kebangkitan produk-produk Indonesia,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat konferensi pers Peluncuran Gerakan #BanggaBuatanIndonesia yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo di Jakarta, Kamis (14/5/2020).
Airlangga mengatakan, perdagangan melalui sistem elektronik atau e-commerce ini kian populer dalam kondisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai akibat dari pandemi Covid-19. Ini, dapat membuka pasar baru dan tidak memerlukan kehadiran fisik.
Sebab itu, tambahnya pemerintah bersama para pelaku digital bergotong-royong memberi dukungan konkret bagi para pelaku usaha di sektor UMKM online untuk menampilkan produknya melalui Gerakan #BanggaBuatanIndonesia.
Airlangga memberi contoh, permasalahan produk pertanian yang menumpuk tidak terjual di pasar, sedikit banyak telah diatasi melalui pemanfaatan e-commerce. Peluang yang sama juga harus dimanfaatkan oleh UMKM.
“Saat ini diperkirakan baru ada 8 juta UMKM, dari total 60 juta, yang tergabung dalam platform e-commerce,” ujarnya.
Sementara, menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia pada 2019, jumlah penduduk Indonesia yang sudah mengakses internet mencapai 171 juta pada tahun sebelumnya. Potensi e-commerce Indonesia sendiri diprediksi mencapai 82 miliar dolar AS di 2025 (Google, Temasek, Bain & Co, 2019).
“Pemerintah menyadari bahwa tidak semua UMKM sudah mengenal teknologi digital atau e-commerce. Oleh karena itu, kami menyiapkan pelatihan bagi UMKM agar dapat menjalankan bisnis secara online. Berbagai konten pendidikan akan disediakan dan dapat diakses secara gratis,” ujarnya.
Namun, kata Menko mengingatkan, program pelatihan UMKM online ini bukanlah ‘obat manjur’ yang seketika akan mampu meningkatkan penjualan. Tetapi, para pengusaha UMKM tetap perlu tekun dan konsisten dalam menjalankan usahanya. “Pelajari, coba terapkan, belajar dari komunitas, dan komunikasi dengan platform harus terus dilakukan sebagai proses pembelajaran,” kata Airlangga. (Indra)