JAKARTA (Suara Karya): Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta PT Pertamina (Persero) mengebut proyek gasifikasi batu bara. Proyek ini disepakati Pertamina dengan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan Air Products and Chemicals Inc.
Kerja sama ini meliputi pengembangan gasifikasi batu bara di Mulut Tambang batu bara Peranap, Riau untuk menjadi dimethylether (DME) dan syntheticnatural gas (SNG).
“Pertamina jadinya dorong kerja sama jangan sampai di MoU dan HoA saja. Kalau bisa akhir tahun ini bangun coal gas di Peranap Riau,” kata Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno dalam acara acara Pertamina Energy Forum 2018, di Raffles Hotel, Jakarta Selatan, Rabu (28/11/2018).
“Kemudian PTBA Chandra Asri di Tanjung Enim untuk bangun ethanol, DME dan PetroChem,” tambah Harry.
Harry menambahkan bahwa pembangunan proyek gasifikasi batu bara paling siap dilakukan di Peranap, Riau. Pasalnya sudah ada teknologi yang bisa merealisasikan proyek tersebut.
“Jauh lebih siap tentu di Peranap Riau. Karena teknologi dari Shell dan GE yang dipunyai Air Product. Jadi nggak dari nol lagi,” tutur Harry.
Adanya DME diharapkan bisa mengurangi konsumsi LPG.
“Diharapkan kedepan DME ini akan kurangi penggunaan LPG kalau mungkinkan bisa kurangi sama sekali. Kalau nggak bertahap,” ujar Harry. (Rizal Cahyono)