Pemprov Banten Jamin Seluruh Biaya RS Korban Tsunami

0
Gubernur Banten Wahidin Halim pastikan seluruh korban tsunami tertangani dengan baik. ((foto Istimewa)

SERANG (Suara Karya) : Gubernur Banten Wahidin Halim, melakukan cross cek langsung guna memastikan seluruh  Korban bencana tsunami telah mendapat perawatan maksimal. Hal ini dilakukan satu hari pasca ditutupnya tanggap bencana tsunami, Pemerintah Provinsi Banten hingga 9 Januari 2019.

Dalam rapat seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Wahidin, memastikan bahwa Pemprov Banten telah menyelesaikan pembayaran secara penuh  kepada 16 rumah sakit suasta dan negeri yang melakukan perawatan dan pengobatan korban tsunami beberapa waktu lalu. Sebagaian besar para korban yang dirawat  dan pengobatan telah kembali ke rumahnya masing masing.

“Jika masih ada yg dirawat dan memerlukan penanganan setelah masa tanggap darurat dicabut bisa diteruskan di RSUD Banten dan tetap gratis,” kata Wahidin, Sabtu (12/1/2019).

Menurutnya, data terakhir yang diterimanya, sebanyak 463 orang korban terdampak tsunami sudah tertangani dan telah kembali ke rumah masing-masing. Selanjutnya setelah pasca tanggap bencana Pemprov Banten,  akan melakukan perbaikan rumah penduduk.yang terkena bencana baik yang rusak total maupun yang rusak berat.

“Ada 717 unit, pembangunannya akan menggunakan dana APBD Pemprov serta dana rekontruksi dari kementerian PUPR, begitu pula untuk perbaikan rumah sedang dan ringan” jelasnya.

Untuk hunian sementara (Huntara) yang tersebar di berbagai wilayah kata Wahidin, sedang dikerjakan oleh Pemerintah Kabupaten. Gubernur juga menjelaskan, bahwa Bantuan kebutuhan bagi korban tsunami tetap akan disalurkan  walaupun Posko Bantuan telah ditutup,  bersamaan dengan akhir masa darurat bencana.

Selain bantuan kepada masyarakat, Pemprov Banten juga akan melakukan perbaikan berbagai fasilitas umum yang rusak akibat tsunami tersebut. Ada perbaikan Sekolah, baik bangunan SD, SMP maupun SMA.

Bantuan juga diberikan dalam bentuk fasilitas penunjang pendidikan seperti seraagam sekolah. Tercatat sekitar 8000 anak SD dan 450 siswa SMP, yang membutuhkan seragam dan perlengakapan Sekokah.  “Yang siswa SMP laki2 bikinkan celana panjang, perempuan rok nya panjang juga,” ujar Gubernur.

Menurut Gubernur Banten,  hal-hal yang prioritas yang telah dilaksanakan Pemprov Banten, selama masa tanggap bencana akan tetap diikuti hal lainnya, seperti rehabilitasi dan pembangunan infrastruktur jalan menuju ke anyer, carita hingga ujung kulon yang selama ini memang sudah menjadi program pembangunan infrastruktur pemprov Banten. (Wisnu)