Pendidikan Tinggi Vokasi Bertanggung Jawab Hasilkan Lulusan Berkualitas

0

Jakarta (Suara Karya): Dalam rangka memperingati Dies Natalis Ke-3 Politeknik Ketenagakerjaan, Lembaga Pendidikan vokasi ini kembali mengadakan kegiatan Seminar Ketenagakerjaan selama dua hari, di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, awal pekan ini dengan tema “Mendudukkan Dinamika Regulasi Ketenagakerjaan Nasional’.

Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan RI Bapak Anwar Sanusi, Ph.D.

Acara ini turut dihadir para pejabat di Kementerian Ketenagakerjaan diantaranya ibu Tri Retno Isnaningsih selaku Plt.Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jamsos, Dr.Ghazmahadi, MM selaku Direktur Norma K3.

Turut hadir pada secara virtual oleh ibu Hj. Hindun Anisah, MA, Drs.M.Zuhri selaku Plt.Kapusdiklat SDM Ketenakerjaan, serta para Pejabat Pimpinan Tinggi lainnya di Kemnaker.

Dalam kesempatan ini, Elviandi Rusdi, Ph.D selaku Plt. Direktur Politeknik Ketenagakerjaan menyampaikan laporannya bahwa kegiatan Seminar Ketenagakerjaan ini dilaksanakan selama 2 (dua) hari mulai Senin -Selasa, 16 – 17 November 2020.

Pada hari pertama, kegiatan  untuk Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang bertema: “Optimalisasi Regulasi K3 di Era Normal untuk Mewujudkan Indonesia Berbudaya K3”.

Narasumbernya adalah Dr.Ghazmahadi, MM selaku Direktur Norma K3, Dr.Soehatman Ramli, MBA selaku Direktur World Safety Organization (WSO) di Indonesia, dimana moderatornya adalah Dr.dr.Sudi Astono, MS.

Lebih lanjut Elviandi Rusdi, PhD juga menjelaskan bahwa pada hari Selasa, kegiatan dilanjutkan untuk program studi Relasi Industri dan program studi Manajemen Sumber Daya Manusia, yang mengangkat tema: “Menyoal Dampak Implementasi Skema Baru PHK dan Pesangon”.

Adapun narasumbernya adalah M.Aditya Warman selaku Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, R. Abdullah serta Sahat Sinurat, MH selaku Dosen Polteknaker, acara dimoderatori oleh Indah Warsetio.

Dalam kesempatan ini juga Elviandi Rusdi, PhD selaku Plt. Direktur Polteknaker mengatakan bahwa saat ini pendidikan tinggi vokasi memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan lulusan berkualitas yang memiliki keterampilan profesional serta ketrampilan antarbudaya.

Politeknik Ketenagakerjaan sebagai pelaksana pendidikan vokasional pun harus mampu memberi kontribusi melalui lulusan yang berkompetensi, kritis dan solutif untuk menghadapi tantangan maupun peluang bangsa menuju Indonesia yang lebih baik. Elviandi Rusdi, PhD juga menambahkan bahwa Seminar ini sebagai wujud kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk kajian akademis dari Polteknaker dalam rangka memperingati Dies Natalis ke 3 (tiga) Polteknaker.

Dalam mewujudkan tri darma perguruan tinggi, Polteknaker berkesempatan melaksanakan kajian akademis terhadap lahirnya Undang-undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Hal ini dilakukan karena ingin memberikan pemahaman yang jelas kepada publik terhadap dari lahirnya Undang-undang tersebut dimana selama ini menimbulkan pro kontra di masyarakat.

Makanya dalam acara seminar ketenagkerjaan ini turut di undang persatuan Serikat Pekerja, perusahaan, asosiasi, praktisi bahkan mahasiwa politeknik di seluruh Indonesia.

Meskipun seminar ini dilakukan melalui 2 media, media offline dan virtual, namun animo dari pada undangan untuk mengikuti acara ini sampai selesai sangatlah besar, hal ini dapat dilihat dari jumlah partisipan/ peserta secara online pada hari pertama berkisar 640 orang serta hari kedua berkisar 400-an orang peserta.

Semakin Berkembang

Anwar Sanusi, PhD selaku Sekretaris Jenderal Kemnaker dalam pembukaan acara seminar ketenagakerjaan ini pertama-tama mengucapkan Selamat kepada seluruh Civitas Akademika Politeknik Ketenagakerjaan dimana tahun 2020 ini memperingati Dies Natalis yang ke 3 (tiga).

Meskipun masih berusia 3 tahun, harapan Anwar Sanusi, PhD bahwa Politeknik Ketenagakerjaan ditahun mendatang semakin berkembang dengan perbaikan mutu dan kualitas Pendidikan, sehingga lulusan polteknaker nantinya mempunyai kompetensi dan mampu unggul dalam persaingan pasar kerja.

Dalam kesempatan ini Anwar Sanusi, PhD juga menyampaikan bahwa dalam aspek K3, menurut data bahwa di Indonesia kasus kecelakaan kerja mencapai 157.000.

Dalam kesempatan Bapak Anwar Sanusi, PhD juga menyampaikan pesan bahwa kita harus menegakkan budaya K3, oleh karena itu kita harus mampu membangun kesadaran kolektif sehingga dapat kompatibel dengan tuntutan dunia pekerjaan.

Dalam kesempatan ini, Sekjen Kemnaker berharap bahwa Indonesia haruslah menjadi contoh bagi negara lain dalam aspek mewujudkan Indonesia berbudaya K3.

Dan salah Langkah mewujudkan hal tersebut adalah dengan dilakukannya seminar ketenagakerjaan oleh Politeknik Ketenagakerjaan dengan membahas kajian secara akademik sehingga pemahaman dalam akselerasi budaya K3 di lingkungan pekerjaan dapat segera terwujud. (Pramuji)