
JAKARTA (Suara Karya): Guru Besar Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Titik Taufikurohman berhasil menemukan air kesehatan yang dapat meningkatkan imunitas pada pasien corona virus disease (covid-19). Air tersebut berisi nanogold dalam jumlah tertentu yang mampu meredam radikal bebas sepuluh kali lebih baik dari vitamin E.
“Penelitian di beberapa rumah sakit di Surabaya menunjukkan, pasien covid-19 jadi sembuh lebih cepat setelah minum air kesehatan yang dipadu ekstrak daun kelor,” kata Titik dalam acara pemaparan hasil penelitian secara virtual, Jumat (2/10/20).
Hadir dalam kesempatan itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Nizam dan Rektor Unesa, Nurhasan.
Titik menjelaskan, pemanfaatan air kesehatan nanogold dilakukan atas hasil riset. Penelitian itu sebelumnya telah dikembangkan Pusat Inkubasi Unesa dalam beberapa produk kosmetik dan herbal kesehatan.
“Karena nanogold bersifat antioksidan yang 10 kali lebih kuat dari vitamin E, kami coba beri ke pasien covid-19 untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Hasilnya, pasien covid-19 yang dirawat tanpa ventilator dapat sembuh lebih cepat,” tuturnya.
Setelah itu, lanjut Titik, permintaan akan air kesehatan miliknya tersebut terus bertambah. Tak hanya datang dari pasien di rumah sakit, tetapi juga keluarga-keluarga di seputaran Jawa Timur mulai dari Surabaya, Sidaorjo dan Probolinggo yang menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.
“Untuk pasien yang isolasi mandiri, kami beri 5 botol sekaligus, supaya tidak mondar-mandir. Pengobatan akan maksimal jika dipadukan bersama ekstrak daun kelor,” ucapnya.
Ditambahkan, air kesehatan nanogold jauh sebelumnya telah diujicobakan ke panderita kusta di Surabaya. Hasilnya, air tersebut terbukti efektif dalam meningkatkan imunitas para penderita.
“Lalu terpikir kenapa air nanogold tidak dimanfaatkan untuk penderita covid-19. Karena memiliki fungsi yang sama untuk meningkatkan daya tahan seseorang,” ucap Titik sambil menegaskan sekali lagi kalau air kesehatan nanogold itu bukan tergolong obat.
Titik menggandeng dua industri untuk pengembangan nanogold, yaitu PT Inovasi Mitra Sukses (IMS) yang berada di Cibonong, Bogor dan PT Kanza Ekselensia Utama yang ada di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
“PT IMS membuat produk herbal dari haubatussauda atau jinten hitam dan propolis dengan sentuhan inovasi nanogold-nanosilver sebagai ‘drug delivery’. Hal itu bermanfaat untuk meningkatkan imun para relawan penderita kusta di Surabaya,” ujarnya.
Untuk produk kapsul kelor, kata Titik, saat ini masih dalam tahap Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PT UPT). Kapsul kelor dengan inovasi nanogold-nanosilver pada uji coba skala terbatas telah menyembuhkan sekitar 50 pasien covid-19 di Surabaya dan sekitarnya.
“Keberhasilam ini menjadi harapan baru dalam penanganan covid-19 di Tanah Air. Air kesehatan sudah masuk ke penelitian pengembangan untuk produk hand sanitizer dan hand soap,” kata Titik menandaskan.
Dirjen Dikti, Nizam memberi apresiasi atas upaya yang dilakukan Prof Titik dalam membantu pasien covid-19. Ia menjanjikan, kerja sama secara resmi dilakukan lebih luas dengan pihak rumah sakit. “Kita mulai dari rumah sakit milik Universitas Airlangga Surabaya. Jika berhasil, daerah bisa diperluas lagi,” ucap Nizam menegaskan. (Tri Wahyuni)