Suara Karya

Penerimaan Maba di PTN Kini Pertimbangkan Prestasi Non Akademis

JAKARTA (Suara Karya): Perguruan tinggi negeri (PTN) bidang vokasi dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang bergabung dalam Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) terus bertambah.

Saat ini tercatat ada 137 PTN, dengan rincian 76 PTN akademik, 43 PTN vokasi dan 18 PTKIN. Ada penambahan sebanyak 12 PTN dibanding tahun 2022.

Semakin banyaknya PTN vokasi dan PTKIN yang bergabung, kini peserta SNPMB dapat memilih prodi di kampus vokasi, PTKIN dan PTN akademik sekaligus dalam satu kesempatan.

“Jadi sekarang boleh daftar ke prodi akademik (S1) dan prodi vokasi (D3) sekaligus. Tetapi, pilihan kampus harus di kota asal, dan satu lagi di luar,” kata Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB, Prof Mochamad Ashari dalam keterangan pers, di Jakarta, Selasa (10/1/23).

Hadir dalam kesempatan yang sama, Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Diktiristek), Prof Nizam; Dirjen Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati; dan Kepala Badan Standar, Kurikulum, Asesmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo.

Selain itu juga hadir Wakil Ketua I Tim Penanggung Jawab SNPMB, Prof Yuliandri; Wakil Ketua II Tim Penanggung Jawab SNPMB, Eduart Wolok; dan Wakil Ketua III Tim Penanggung Jawab SNPMB, Uuf Brajawidagda.

Sebelumnya, lanjut Prof Ashari, penerimaan mahasiswa baru di PTN vokasi dilakukan setelah penerimaan mahasiswa di jenjang akademik selesai. Sekarang, proses penerimaan di jenjang vokasi di jadikan satu dengan akademik.

“Ini memudahkan peserta yang ingin mendaftar prodi tertentu di akademik dan vokasi. Jadi bisa satu kali jalan,” ujarnya.

Hal senada dikemukakan Dirjen Diksi Kiki Yuliati. Lewat sistem penerimaan mahasiswa baru ini diharapkan pendidikan vokasi setara dengan pendidikan akademik.

“Selama ini pendidikan vokasi seakan terpinggirkan, karena proses penerimaannya kan setelah akademik. Sekarang, calon mahasiswa vokasi bisa daftar berbarengan dengan akademik. Perubahan ini semoga memperbaiki citra pendidikan vokasi,” ujar Kiki.

Perubahan lain yang perlu dipahami peserta SNPMB pada jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP), siswa eligible dipilih sesuai akreditasi sekolah. Untuk sekolah akreditasi A sebesar 40 persen. Kuota itu dihitung dari rerata nilai rapor siswa dari semester 1 hingga 5.

Bagi perguruan tinggi, nilai rapor kini bobotnya hanya 50 persen. Pembobotan lainnya seperti nilai mata pelajaran yang sesuai dengan prodi pilihan sebesar 25 persen. Dan bobot 25 persen lainnya pada prestasi non akademis, seperti menjadi juara pada kompetisi tingkat nasional.

“Jika dulu penerimaan jalur prestasi hanya melihat nilai rapor, kini tidak lagi. Kampus akan melihat prestasi non akademis dan nilai mata pelajaran yang paralel dengan prodi yang dipilih. Misalkan pilihan prodi teknik, nilai pada matematika dan fisika harus tinggi dan memiliki prestasi non akademik lainnya,” ucap Prof Ashari. (Tri Wahyuni)

Related posts