Suara Karya

Pengusaha Berkarya Gelar Kejuaraan Invitasi Sepakbola Junior U-17

JAKARTA (Suara Karya): Pengurus Besar Pengusaha Berkarya (PBPB) akan menggelar Kejuaraan Invitasi Sepakbola Junior Nasional U-17 di Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar (PPOP) Ragunan, Jakarta Selatan, pada 10-11 November 2018. Kegiatan itu bertepatan dengan momentum Hari Pahlawan.

Ketua Panitia Kejuaraan Invitasi Sepakbola Junior Nasional U-17, Harry Samputra Agus, kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (27/10/2018) menjelaskan, kegiatan ini sekaligus sebagai upaya pembinaan atlet-atlet muda sepakbola.

“Kami mengundang pemain U-17 dari Sekolah Sepak Bola (SSB) yang ada di berbagai daerah seperti SSB Real Madrid Foundation (Sidoarjo, Jawa Timur), SSB Tuleho Putra (Maluku) dan SSB dari Banten. Kami juga mengundang pemain-muda lainnya,” katanya.

Menurut Harry, kegiatan itu merupakan terobosan guna membangkitkan kembali dunia sepakbola di Indonesia. Saat ini tidak ada regenerasi atlet sepakbola yang mumpuni. Serta tidak ada pertandingan yang menjembatani antara liga junior dan senior.

“Memang ada kejuaraan untuk divisi junior. Tapi sayang, usai kompetisi, tidak ada pembinaan lanjutan. Tidak ada kesinambungan pelatihan skill para pemain muda ini,” ujarnya.

Karena itu, lanjut Harry, perlu ada sports management yang baik dalam tubuh organisasi sepakbola di Indonesia.

“Jika melihat negara lain, atlet sepakbola nasional berasal dari kalangan kampus. Jadi mereka bisa menggunakan prestasi olahraga sebagai beasiswa untuk kuliah,” ujarnya.

Ketua Umum PBPB Rahmat membenarkan kondisi tersebut. Untuk itu, target kejuaraan invitasi kali ini adalah jalan untuk mensinergiskan antara prestasi, manajemen sumber pendanaan dan pembinaan jangka panjang.

Ia mengaku prihatin melihat bibit-bibit sepakbola saat ini langsung masuk ke network profesional. Padahal, mereka belum mumpuni baik dalam hal teknik, wawasan dan pengalaman.

“Mereka langsung masuk divisi tiga, padahal teknik belum matang. Pembinaan kurang. Tapi mindset sudah materi terus. Istilahnya, teknik masih tarkam (antarkampung) tapi maunya digaji profesional,” ujarnya mengkritisi.

Ditambahkan, jika pembinaan berjalan benar, pemain muda berbakat, didukung teknik mumpuni, pasti banyak yang mau endorse. “Asal tahapannya benar. Jangan seperti sekarang,” katanya.

Maka itu, lanjut Rahmat, pihaknya sengaja menggelar kejuaraan invitasi U-17 yang sebagian besar pemainnya usia 15-16. Karena usia demikian pas untuk pembentukan karakter dan profesionalitas.

“Kita mau melangkah lebih maju. Mencontoh negara-negara lain yang sports management-nya sudah sangat rapi. Mereka melakukan pembinaan secara serius. Hasilnya, ya prestasi dan materi,” ujar pria yang juga maju sebagai caleg dapil Sumsel 2 dari Partai Berkarya itu.

Pihaknya berharap, kegiatan itu bisa berlangsung setiap tahun. Sehingga apa yang mereka harapkan, bisa melahirkan bibit pemain sepakbola, pembinaan, dan prestasi bisa terwujud.

“Pemenangnya nanti akan mendapatkan beasiswa kuliah ditambah hadiah seru lainnya. Sehingga diharapkan, saat kuliah pun mereka tetap bisa berprestasi di sepakbola,” harapnya.

Rahmat berharap, apa yang dilakukan PBPB bisa juga diikuti komunitas lainnya. “Semakin banyak semakin baik. Ini adalah stimulus. Kami ingin menunjukkan bahwa manajemen bisnis dalam industri sepakbola itu sangat diperlukan,” kata Rahmat menandaskan. (Tri Wahyuni)

Related posts