Suara Karya

Penilaian RB, Ditjen Dikti Raih Rangking Tertinggi di Kemdikbud

JAKARTA (Suara Karya): Dalam penilaian Reformasi Birokrasi (RB), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) berhasil meraih rangking tertinggi di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

RB adalah salah satu cara pemerintah membangun tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Upaya  itu harus ditegakkan seluruh kementerian atau lembaga dengan melakukan perubahan-perubahan mendasar dalam berbagai aspek.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nizam saat diminta komentarnya terkait pencapaian itu, Sabtu (6/3/21) mengaku bangga. Karena capaian itu tentu saja akan berpengaruh terhadap pencapaian target RB Kemendikbud.

Ia juga optimis, Ditjen Dikti dapat terus meningkatkan penyelenggaraan pemerintah atau sistem birokrasi yang bersih, akuntabel, kapabel serta pelayanan publik yang prima.

Dijelaskan, Ditjen Dikti sejak 2020 menjalankan berbagai rencana aksi meliputi 8 area perubahan yaitu manajemen perubahan, deregulasi kebijakan, penguatan dan penataan organisasi, penataan tata laksana, penataan manajemen SDM aparatur, penguatan akuntabilitas dan penguatan pengawasan dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

Dari hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) terhadap 8 area perubahan tersebut, Ditjen Dikti berhasil mencapai PMPRB pada aspek pemenuhan dan aspek perubahan atau ‘reform’ tertinggi dibanding unit utama lainnya di lingkungan Kemdikbud.

Adapun nilai yang diraih Ditjen Dikti pada aspek pemenuhan itu sebesar 14,29 dan pada aspek perubahan mencapai nilai total 20,42.

“Capaian ini sudah baik. Diharapkan kita dapat terus meningkatkan nilai ini sehingga apa yang menjadi tujuan dari reformasi birokrasi dapat terwujud. Semoga komitmen ini tetap terjaga untuk mengawal pelaksanaan reformasi birokrasi di Ditjen Dikti dan memberi layanan prima kepada publik,” ucapnya.

Hal senada dengan Nizam, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Paristiyanti Nurwardani memberi apresiasi kepada Tim RB Ditjen Dikti yang telah bekerja keras dalam pencapaian tersebut.

Paris berpesan kepada seluruh pegawai di lingkungan Ditjen Dikti ikut mendukung pelaksanaan RB dengan terus melayani publik dengan SIGAP (Senyum dan Semangat, Integritas, Gotong royong, Amanah dan Profesional).

Untuk meningkatkan RB tahun ini, Ditjen Dikti menetapkan Quick Wins atau program percepatan meliputi tiga program yakni Kampus Merdeka, Kedaireka dan Pengembangan Talenta Digital. Ketiga program itu dipilih untuk mendorong percepatan keberhasilan program yang menjadi prioritas Kemendikbud serta sasaran pendidikan tinggi.

“Sekretariat Ditjen Dikti akan kembali mencanangkan diri sebagai Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM),” kata Paris menegaskan.

Dalam masa yang bersamaan, Sekretariat Ditjen Dikti juga akan melakukan pendampingan kepada perguruan tinggi dalam pelaksanaan RB dan mewujudkan ZI di lingkungannya masing-masing.
(Tri Wahyuni)

Related posts