JAKARTA (Suara Karya) : Penunjukan Ketua Umum PB PABBSI Rosan Roeslani menjadi Chief de Mission (CDM) Olimpiade Tokyo tahun 2020 oleh Menpora Zainudin Amali menuai pertanyaan dari para wartawan. Pasalnya saat ditunjuk jadi CdM SEA Games ke 30 di Filipina November 2019 tidak jadi.
“Penunjukan Rosan Roeslani sudah dipertimbangkan dari beberapa Aspek oleh pemerintah. Hal itu terjadi Ketika Ketua KOI, Raja Sapta Oktohari mengusulkan nama Roslan menjadi CdM Olimpiade ke pemerintah,”jelas Menpora Zainudin Amali di Jakarta, Selasa (31/12).
Zainudin Amali menegaskan, Olimpiade di Tokyo tahun 2020 sangat penting bagi Indonesia untuk meloloskan menjadi tuan rumah Olimpiade tahun 2032. Dengan begitu, keikutsertaan kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo sangat penting juga baik dari sisi prestasi maupun cabang yang diusulkan.
Memantau dari hasil SEA Games ke 30 di Filipina sudah jelas ada enam cabang yang akan menempa atletnya dalam Pelatnas yaitu bulutangkis, panahan, menembak, angkat besi, atletik dan karate. Sedang cabang yang lain masih dalam babak kualifikasi.
Menpora melanjutkan, pihaknya masih menunggu cabang lain yang ikut babak kualifikasi dan dipertandingkan di Olimpiade Tokyo. Dengan begitu, dapat diketahui berapa jumlah atlet dan cabang yang akan dikirim nantinya.
Sementara Raja Sapta Oktohari mengatakan, akan terus melakukan dialog dengan IOC saat kontingen Indonesia tampil di Olimpiade Tokyo. Dengan harapan, Indonesia dipilih menjadi tuan rumah Olimpiade tahun 2032.
“Kami terus meyakinkan bahwa Indonesia siap menjadi tuan rumah Olimpiade. Bila terpilih maka Indonesia merupakan negara dikawasan ASEAN yang menggelar pertama kali multi event empat tahunan dunia itu,’jelas Okto. (Warso)