Suara Karya

Peran Lebih Indonesia Pasca KTT Trump-Kim

JAKARTA (Suara Karya): Indonesia dapat memainkan perannya lebih besar untuk menciptakan perdamaian di Semenanjung Korea, bahkan di Asia, pasca KTT Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, terlebih Indonesia terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB untuk masa 2019-2020.

“Apa pun yang dihasilkan dalam KTT Trump dan Kim, tentu akan dibahas di DK PBB, dan sebagai anggota tidak tetap DK PBB Indonesia dapat memperkuat diplomasinya, berperan lebih, menciptakan perdamaian di Semenanjung,” kata mantan diplomat senior Sugeng Rahardjo kepada Antara di Jakarta, Selasa (12/6).

Apalagi, tambah Sugeng Rahardjo, Indonesia memiliki hubungan baik dengan Amerika Serikat, Korea Selatan dan Korea Utara.

Selain itu, Indonesia juga dapat berperan lebih besar dan memperlihatkan kepemimpinan dalam Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dengan memprakarsai kembali mengaktifkan dialog semua negara-negara kunci untuk membangun “trust’ atau kepercayan melalui ASEAN Regional Forum (ARF), kata mantan Direktur Mitra Wicara dan Antar Kawasan ASEAN, Kemenlu RI itu.

“Dengan berperan menciptakan stabilitas keamanan dan perdamaian di Semenanjung, Asia Timur, dan hubungan baik negara-negara Asia Timur dan dua Korea dengan ASEAN, maka Indonesia turut menciptakan kemakmuran di kawasan. Ekonomi Indonesia secara tidak langsung akan turut terdampak positif,” tuturnya.

Indonesia memiliki keterkaitan sejarah panjang dengan Korut, di era kepemimpinan Soekarno. Perdagangan antara Indonesia dan Korut juga berjalan baik, meski dalam volume yang belum begitu besar.

“Momentum ini bisa kita manfaatkan untuk menaikkan neraca perdagangan kita dengan Korsel dan Korut, bahkan dengan AS serta negara-negara Asia lainnya,” ujar mantan Dubes RI untuk Republik Rakyat China dan Mongolia tersebut.

Indonesia menyambut baik pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Singapura, Selasa (12/6) pagi.

“Saya menyambut baik, Indonesia menyambut baik dan mendukung berlangsungnya KTT AS dengan Korea Utara pada hari ini,” ujar Presiden Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, di Ruang Teratai, Istana Presiden Bogor, Selasa (12/6) siang.

Indonesia pun berharap pertemuan itu memberikan sumbangsih nyata bagi terciptanya perdamaian di dunia.

“Kita berharap hasil KTT ini dapat memberikan kontribusi bagi perdamaian, baik di kawasan semenanjung Korea, di kawasan, atau perdamaian dunia. Saya kira harapannya itu,” lanjut Jokowi. (Pram)

Related posts