
JAKARTA (Suara Karya): Memperbanyak aktivitas fisik, baik melalui olahraga maupun kegiatan harian dapat mencegah terjadinya penyakit degeneratif seperti stroke, ginjal kronis, diabetes maupun jantung. Penyakit tersebut juga menjadi penyebab kematian terbanyak di Indonesia.
“Jalan kaki 10 ribu langkah setiap hari merupakan salah satu aktivitas fisik yang mudah dan murah, untuk mencegah terkena penyakit degeneratif. Aktivitas ini harus dilakukan secara rutin,” kata Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga, Kementerian Kesehatan, Kartini Rustandi kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (4/9/2019) terkait peringatan Hari Olahraga Nasional pada 6 September mendatang.
Kartini mengutip data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang menunjukkan proporsi penduduk Indonesia usia lebih dari 10 tahun yang kurang melakukan aktivitas fisik, jumlahnya meningkat dari 26,1 persen pada 2013 menjadi 33,5 persen pada 2018.
“Aktivitas fisik diperlukan untuk meningkatkan kebugaran organ penting dalam tubuh seperti jantung, paru-paru serta daya tahan dan kekuatan otot,” ucapnya.
Jika ingin memberi hasil yang optimal, Kartini menambahkan, aktivitas fisik harus dilakukan minimal 30 menit perhari. Bagi anak-anak, aktivitas fisik dilakukan minimal 60 menit perhari karena anak perlu banyak bergerak untuk menstimulasi pertumbuhan fisiknya.
“Walaupun aktivitas fisik tergolong kegiatan mudah dan bermanfaat bagi kesehatan, aktivitas fisik dalam hal ini adalah olahraga harus dilakukan dengan benar,” katanya.
Olahraga yang benar, menurut Kartini, dilakukan secara bertahap mulai dari pemanasan termasuk peregangan tubuh selama 5-10 menit, dilanjutkan latihan inti 20-60 menit dan diakhiri dengan gerakan pendinginan 5-10 menit.
“Olahraga teratur dilakukan 3-5 kali seminggu selang sehari istirahat. Hal itu harus dilakukan secara rutin, bisa di dalam maupun luar ruangan,” tuturnya.
Hal senada dikemukakan dr Zaini K Saragih dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga. Dikatakan, secara ilmiah ada 4 jenis olahraga, yakni endurance, strength, balance dan flexibility.
“Endurance berguna untuk meningkatkan detak jantung. Manfaatnya menjaga jantung, sistem peredaran darah, dan meningkatkan kebugaran,” katanya.
Ditambahkan, strength berfungsi untuk melatih otot. Balance membantu mencegah terjatuh saat beraktivitas dan flexibility untuk melenturkan otot-otot yang tegang. “Keempat jenis olahraga itu untuk mengukur kebugaran tubuh.”
Kartini Rustandi berharap peringatan Hari Olahraga Nasional 2019 menjadi momen bagi masyarakat untuk mulai kembali melakukan aktivitas fisik. Perkembangan teknologi seperti penggunaan gadget untuk segala kebutuhan membuat orang jadi malas melakukan aktivitas fisik. (Tri Wahyuni)