
JAKARTA (Suara Karya): Memperingati Hari Wayang, Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menggelar pagelaran wayang yang menampilkan dalang milenial.
“Kami ingin wayang menjadi salah satu budaya bangsa yang juga diakrabi kaum muda,” kata Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Budaya dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Didik Suhardi dalam sambutan sekaligus membuka Pagelaran Wayang di Kemenko PMK, Jumat (5/11/22) malam.
Sebagai bagian dari kementerian yang membidangi kebudayaan, Didik menilai pagelaran wayang memiliki relevansi dengan revolusi mental. “Kalau kita kaitkan dengan revolusi mental, gelaran ini mengandung makna etos kerja, gotong royong dan integritas,” ujarnya.
Pagelaran wayang ini diharapkan masyarakat, terutama generasi muda dapat lebih mengenal, merasa memiliki dan mencintai kebudayaan tradisional Indonesia.
Didik berharap, filosofi-filosofi yang terkandung dalam cerita wayang yang terkait karakter, integritas, kerja keras dan semangat gotong-royong dapat tersebar luas. Karena pagelaran itu disiarkan langsung oleh TVRI Stasiun Jakarta, dan direlay ke Stasiun TVRI di pulau Jawa, Bali dan NTB.
Pagelaran Wayang Dalang Milenial menghadirkan 2 dalang milenial yang menyajikan dua lakonan wayang. Pertama, Ki Danesworo Rafi Ramadhan, siswa SMP IT Miftahul Ulum Cinere Depok yang melakonkan Babad Wanamarta.
Lakon mengisahkan riwayat berdirinya negara Amarta oleh Pandawa Lima yaitu Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa.
Kedua, Ki Herjuno Pramariza Fadlansyah, siswa SMAN 6 Depok yang melakonkan Dewa Ruci. Lakon tersebut mengisahkan kebijaksanaan seorang guru terhadap murid-muridnya tanpa membedakan satu dengan lainnya.
Pagelaran Wayang Dalang Milenial juga dihadiri Sekretaris Deputi Bidkoor Kamtibmas Kemenko Polhukam Brigjen Pol Hadi Gunawan, Rektor Universitas Indraprasta PGRI Jakarta, Sumaryoto, Kepala Stasiun TVRI Jakarta Erwin Hendarwin, dan para tamu undangan. (Tri Wahyuni)