
JAKARTA (Suara Karya): Pemerintah menyiapkan anggaran Rp26,9 triliun untuk pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada tahun ini.
Salah satunya pembangunan 5 ribu BTS (Base Transceiver Station) yang akan mengoneksi ‘blank spot’ di 12 ribu titik layanan publik yang belum terkoneksi internet.
“Transformasi ekonomi digital baru bisa berjalam secara optimal, jika ada infrastruktur pendukungnya,” kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani dalam diskusi virtual IDE Katadata, Selasa (23/3/2021).
Karena itu, lanjut Sri Mulyani, pemerintah mengalokasikan dana hingga Rp415 triliun untuk pembangunan infrastruktur digital. Dari jumlah itu, Rp26,9 triliun diantaranya untuk pengembangan TIK.
“Pembangunan BTS akan membuat fasilitas publik yang selama ini belum terkoneksi jadi bisa mengakses internet. Termasuk didalamnya pengelolaan puskesmas, sekolah dan desa,” ujarnya.
Saat ini Pemerintah juga mengalokasikan dana untuk bantuan pulsa internet bagi satuan pendidikan dan perguruan tinggi. Proses distribusi bantuan dilakukan bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Konektivitas internet menjadi hal yang sangat penting, apalagi di masa pandemi covid-19 dimana pembelajaran dilakukan secara daring,” tuturnya.
Karena itu, lanjut Sri Mulyani, pembangunan 5 ribu BTS akan dilakukan segera agar koneksi internet bisa dinikmati masyarakat di seluruh Indonesia. “Konektivitas internet nantinya meluas hingga ke desa-desa,” ujarnya. (Tri Wahyuni)