
JAKARTA (Suara Karya): Guna mempercepat pemulihan destinasi wisata di Bali, Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Grab Indonesia dan Good Doctor Technology Indonesia menggelar vaksinasi massal corona virus disease (covid-19) bagi 5 ribu pelaku pariwisata, mitra transportasi online dan angkutan umum.
Uniknya, vaksinasi tersebut dilakukan dengan cara kendaraan melintas (drive thru). Penerima vaksin menunggu di kendaraannya masing-masing, sebelum namanya dipanggil untuk vaksinasi. Dengan demikian, prosesnya tidak menimbulkan kerumuman orang.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyambut baik kolaborasi yang dilakukan bersama pemerintah dan swasta dalam program vaksinasi covid-19. Lewat kemitraan itu, diharapkan semakin memperluas cakupan vaksinasi, sehingga tercipta kekebalan kelompok (herd immunity).
“Kolaborasi ini perlu, karena Kementerian Kesehatan tak bisa bekerja sendiri,” kata Budi Gunadi Sadikin dalam siaran pers, Senin (1/3/2021).
Sebagai informasi, Grab dan Good Doctor mendirikan pusat vaksinasi di Bali Nusa Dua Convention Center. Pendirian BNDCC juga hasil kerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan di bawah pengawasan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno secara virtual mengungkapkan pentingnya vaksinasi untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata, khususnya Bali. Interaksi dan mobilitas yang tinggi, membuat para pelaku pariwisata rentan terinfeksi covid-19.
“Vaksinasi menjadi harapan besar untuk mewujudkan kawasan wisata yang aman dan sehat. Kami senang atas komitmen berkelanjutan serta dukungan dari Grab bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia, sejak awal masa pandemi,” ucap Menparekraf.
Bangkitnya sektor pariwisata juga menjadi harapan besar Gubernur Bali, I Wayan Koster. Agar kekebalan kelompok bisa segera tercapai, dia mengimbau seluruh masyarakat termasuk pelaku sektor pariwisata berpartisipasi dalam setiap tahapan vaksinasi covid-19.
“Ketika sektor pariwisata kembali bergeliat, ekonomi Indonesia pun niscaya dapat kembali pulih dan sumber mata pencaharian rakyat pun dapat dipertahankan,” ujarnya.
Untuk masyarakat, I Wayan Koster mengimbau agar tidak takut untuk divaksinasi karena efektif menekan penyebaran virus. “Mari bersama-sama kita dukung program vaksinasi nasional demi percepatan pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya.
Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi mengatakan, kegiatan vaksinasi covid-19 dilakukan denfan dua metode yakni “walk-in” dan “drive-thru”, yang mana metode ini merupakan yang pertama di Indonesia. Kedua metode tersebut menyasar seluruh elemen masyarakat.
“Kami lakukan dua metode itu karena ingin mengakomodasi semua kebutuhan masyarakat. Ini sesuai dengan prinsip kami yang inklusif,” kata Neneng.
Selain itu, lanjut Neneng, adanya layanan drive thru semakin mempermudah sasaran karena tidak perlu keluar dari mobil. Pada tahap registrasi, peserta hanya menyerahkan KTP untuk diverifikasi serta mengisi lembar skrining.
Selanjutnya, kendaraan diarahkan menuju zona skrining kesehatan. Pada tahap ini, dilakukan pemeriksaan dasar seperti cek suhu, tekanan darah serta diberikan beberapa tambahan pertanyaan.
Jika dinilai layak, sasaran menuju ke area penyuntikan vaksin covid-19. Setelah disuntik, sasaran selanjutnya menuju area observasi. Di lokasi itu telah disiagakan petugas kesehatan dan mini ICU. Bila muncul gejala maupun reaksi tertentu, sasaran bisa memberikan peringatan dengan membunyikan klakson.
Setelah observasi dan tidak muncul gejala tertentu, selanjutnya sasaran bergerak ke area pengambilan sertifikat. Penerima vaksib diminta menunggu penyuntikan tahap kedua, yaitu 14 hari mendatang.
Penyelenggara memastikan seluruh proses vaksinasi dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat seperti memakai masker, menjaga jarak dan menyediakan fasilitas cuci tangan maupun ‘hand sanitizer’ di lokasi vaksinasi. Untuk mencegah terjadinya penumpukan, peserta vaksinasi harus datang sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan di undangan.
Sejauh pelaksanaan vaksinasi, dilaporkan tidak ada efek samping serius yang ditimbulkan. Para peserta vaksinasi mengaku tidak mengalami gejala maupun reaksi tertentu.
Sejumlah pelaku pariwisata dan mitra pengemudi online mengaku sangat antusias mendapatkan vaksin covid-19. Komang Sutrisno, mitra pengemudi online mengungkapkan, mobilitas dan interaksi yang tinggi, mereka butuh vaksin untuk memproteksi diri dan orang sekitar dari potensi penularan covid-19.
“adanya vaksin ini saya sangat senang dan bangga. Karena pemerintah lebih serius meningkatkan kesehatan masyarakat terutama para pelaku pariwisata yang membutuhkan vaksin tersebut,” kata Komang menandaskan. (Tri Wahyuni)