
JAKARTA (Suara Karya): Kebijakan pemerintah tentang Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk guru, dosen dan tenaga kependidikan honorer disambut baik Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Unifah Rosyidi.
“Bantuan dana Rp1,8 juta per orang itu menjadi kado terindah jelang peringatan Hari Guru Nasional pada 25 November,” kata Unifah dalam keterangan pers terkait kebijakan pemerintah tentang BSU untuk Guru, Dosen dan Tenaga Kependidikan, pada Rabu (18/11/20).
Unifah menilai, bantuan tersebut sangat berguna untuk menambah penghasilan bagi guru dan tenaga kependidikan honorer, menghadapi masa sulit selama pandemi corona virus disease (covid-19).
“Perjuangan panjang PGRI agar guru dan tenaga kependidikan honorer mendapat kesejahteraan maupun peningkatan konpetensi mendapat respon dari pemerintah. Apalagi bantuan tersebut dijanjikan dengan tidak membedakan apakah negeri dan swasta,” ujarnya.
Unifah berharap proses penyalurannya dilakukan secara transparan, merata dan dapat dipertanggungjawabkan. Artinya, bantuan tersebut benar-benar diberikan kepada guru, dosen dan tenaga kependidikan honorer yang gajinya masih dibawah standar upah minimum regional (UMR).
“Utamakan guru, dosen dan tenaga kependidikan honorer yang sudah mengabdi selama bertahun-tahun. Dan mereka yang tinggal di daerah-daerah sulit terjangkau,” tuturnya.
Pekerjaan rumah pemerintah selanjutnya, lanjut Unifah, para guru honorer diberi kesempatan untuk kejelasan statusnya dalam rekruitmen baik sebagai aparatur sipil negara (ASN) reguler maupun pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) tanpa membedakan status administrasi kategori dan non-kategori.
“Kesempatan itu prioritaskan untuk honorer yg telah mengabdi lama di atas usia 35 tahun,” ujarnya.
Pada akhir keterangan, Unifah meminta pada seluruh guru, pendidik dan tenaga kependidikan untuk mendidik dengan kesungguhan dan kasih sayang kepada peserta didik. Pandemi tak boleh menyurutkan semangat dalam mendidik.
“Itulah sebabnya tema HUT PGRI tahun ini adalah ‘Dari PGRI untuk Indonesia’. Kreativitas dan Dedikasi Guru menuju Indonesia Maju. Dan Menolak Menyerah Pada Covid,” kata Unifah menandaskan. (Tri Wahyuni)