
JAKARTA (Suara Karya): Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi meminta pemerintah untuk tetap mempertahankan pembelajaran daring pascapandemi corona virus disease (covid-19). Hal itu merupakan bagian dari kenormalan baru yang harus dikembangkan untuk masa depan.
“Kami juga minta kepada pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk menyediakan infrastruktur dasar listrik dan jaringan internet yang memadai di seluruh Indonesia. Pembelajaran daring tetap diperlukan untuk masa depan,” kata Unifah dalam Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 PGRI, Sabtu (28/11/20).
Acara yang digelar secara daring dan luring itu dibuka secara virtual oleh Presiden Joko Widodo dari Istana Negara Jakarta. Acara yang diikuti ribuan anggota PGRI seluruh Indonesia secara daring itu berlangsung meriah.
Unifah menuturkan, pandemi corona virus diasease (covid-19) memaksa manusia melakukan adaptasi dalam seluruh aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Pembelajaran yang semula dilakukan penuh kehangatan dalam kelas, kini harus dilakukan dari rumah secara daring (online) maupun luring (offline).
“PGRI menaruh hormat dan apresiasi setinggi-tingginya kepada guru, pendidik, dan tenaga kependidikan yang tak pernah surut dalam mendidik anak bangsa. Para pendidik menolak menyerah akibat pandemi covid-19,” ujarnya.
Unifah meminta para guru dan tenaga kependidikan untuk mengambil hikmah dari pandemi covid-19. Kondisi itu mempercepat akselerasi penguasaan teknologi di kalangan guru dan siswa, menguatkan kerja sama guru dan orang tua, sekaligusbmemastikan peran guru tak bisa digantikan oleh teknologi secanggih apa pun.
Karena itu, lanjut Unifah, PGRI berharap pembelajaran jarak jauh atau paduan pembelajaran daring dan luring tetap dipertahankan, sebagai bagian dari kenormalan baru. Untuk itu, perlunya seluruh wilayah Indonesia memiliki infrastruktur dasar listrik dan jaringan internet yang memadai.
“Lewat perluasan listrik dan internet, maka tak ada lagi anak dan guru yang tertinggal dalam mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia,” ujarnya.
Ditambahkan, PGRI juga menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada orangtua yang telah mendampingi anaknya belajar di masa pandemi. Hal itu juga memberi hikmah karena tercipta ruang yang memperkokoh kualitas kasih sayang antaranggota keluarga.
Unifah kembali menuturkan, sebagai rumah besar perjuangan guru, pendidik, dan tenaga kependidikan, PGRI akan terus bergerak, mengabdi.dan memperbarui diri agar senantiasa adaptif dan responsif terhadap perubahan.
“PGRI akan terus berjuang memajukan pendidikan, kualitas dan kesejahteraan guru, pendidik, dan tenaga kependidikan. PGRI mendorong tumbuh kembang guru yang berkarakter kreatif, memahami literatur, pembelajar dan berdedikasi,” ujarnya.
Menurutnya, guru yang berkarakter demikian akan menjadi penerang di sekelilingnya, yang ditumbuhkan melalui proses pendidikan yang mengembangkan budi pekerti. Hal itu mendorong siswa mengembangkan potensi dan menjadi pembelajar mandiri sepanjang hayat.
Pada peringatan HUT PGRI di tahun 2020 ini, beragam inovasi dihadirkan PGRI untuk Indonesia antara lain, Olimpiade Virtual Gurulympics, peluncuran TV Streaming Tunas TV, Aplikasi Bantu Guru, Inovasi Pembelajaran dalam PGRI Smart Learning and Character Center, Wave (Webinar dan Workshop online).
Ditambahkan, PGRI memberi apresiasi kepada Pemerintah yang telah menerbitkan Perpres No 98 tentang Gaji dan Tunjangan PPPK; Selain pemberian kuota kepada guru, dosen, siswa, dan mahasiswa untuk kelancaran PJJ; Relaksasi penggunaan BOS dan BOP untuk pembayaran guru honor dan pembelajaran daring; Pembatalan Ujian Nasional (UN) serta dikeluarkannya klaster pendidikan dari RUU Cipta Kerja.
“Selanjutnya kami berharap guru honorer Kategori maupun Non-Kategori, khususnya mereka yang berusia di atas 35 tahun diberi kesempatan menjadi ASN melalui jalur ASN-PPPK maupun jalur CPNS,” kata Unifah menandaskan. (Tri Wahyuni)