Suara Karya

PKM Dinilai Sukses Atasi ‘Learning Loss’ Akibat Pandemi

JAKARTA (Suara Karya): Program Kampus Mengajar (PKM) berhasil mengurangi kesenjangan pembelajaran ‘(learning loss)’ akibat pandemi covid-19. Hasil asesmen menunjukkan program tersebut sukses meningkatkan pemahaman literasi dan numerasi siswa di jenjang SD dan SMP.

Demikian dikemukakan Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Dirjen Diktiristek), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek), Nizam saat menutup PKM Angkatan 4, secara daring, Senin (5/12/22).

PKM Angkatan 4 berdampak pada pembelajaran di 2.876 Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang tersebar di seluruh Indonesia dalam 5 bulan terakhir. Program tersebut diikuti 14.504 mahasiswa dari 559 perguruan tinggi.

Dijelaskan, PKM merupakan bentuk kolaborasi erat antara mahasiswa dan guru di sekolah. Dengan menjadi mitra guru, mahasiswa berkesempatan untuk mendarmabaktikan ilmu yang didapat dari kampusnya ke sekolah.

“Mahasiswa PKM bersama guru merancang strategi pembelajaran yang kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan. Selain mengimplementasikan Kurikulum Merdeka yang memberi ruang bagi siswa untuk mengembangkan potensi diri.

“Saya juga ingin memberi apresiasi kepada para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang tak kenal lelah sehingga program dapat berlangsung dengan baik,” ujar Nizam.

Pada kesempatan yang sama, Plt Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Nunuk Suryani mengatakan, PKM merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diharapkan dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa dan kemampuan literasi dan numerasi di kalangan peserta didik.

“Transfer ilmu dari mahasiswa ke guru diharapkan dapat menghadirkan inovasi-inovasi baru dalam metode pembelajaran,” ungkap Nunuk.

Tak hanya itu, lanjut Nunuk, praktik baik yang sudah dilaksanakan pada program MBKM akan menjadi inspirasi bagi para guru untuk menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan bagi murid.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kemdikbudristek, Anindito Aditomo. Ia memberi apresiasi kepada mahasiswa peserta PKM Angkatan 4 yang sudah purna tugas.

“Pengalaman yang didapat mahasiswa dalam program ini diharapkan bisa menjadi bekal dalam mengasah jiwa pendidik di kalangan mahasiswa, meski tidak semua peserta program akan menjadi guru. Paling tidak dapat menjadi penggerak perubahan di lingkungan masing-masing,” tuturnya.

Kepala PKM, Ditjen Diktiristek, Kemdikbudristek, Asri Putri menjelaskan, penugasan Kampus Mengajar merupakan langkah awal untuk membentuk pribadi mahasiswa yang tak pernah lelah dalam menebarkan kebermanfaatan.

Asri juga memberi apresiasi kepada seluruh peserta Kampus Mengajar angkatan 4 yang menjawab panggilan ibu pertiwi. Apresiasi juga disampaikan kepada para dosen, koordinator perguruan tinggi, Badan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP), dinas pendidikan, serta guru-guru di sekolah. (Tri Wahyuni)

Related posts