
JAKARTA (Suara Karya): Anggota Komisi IX DPR Fraksi PKS, Kurniasih Mufidayati, menyangkan keterlibatan pihak asing dalam produksi Vaksin Merah Putih. Padaha,l vaksin yang diciptakan oleh anak bangsa ini, akan terasa lebih memiliki kebanggaan tersendiri jika keseluruhanya berasal dari dalam negeri.
“Seandainya dari mulai pencipta vaksin hingga produsen dipegang oleh anak bangsa, maka nuansa merah putih pada vaksin Covid-19 ini akan terasa lebih kental, sekaligus ada kebanggaan di dalamnya,” kata Mufidayanti kepada wartawan di Jakarta, Selasa (1/3/2022).
Diungkapkan Mufidayanti, kabar akan masuknya pemodal asing pada produksi Vaksin Merah Putih sudah sangat santer di kalangan DPR. “Kita akan bawa isu ini dalam panitia kerja (Panja) Vaksin. Nanti kami akan panggil Kementerian Kesehatan untuk mengkonfirmasi kabar ini,” ujarnya.
Menurutnya, Indonesia mampu memproduksi vaksin ini, karena sebelumnya Komisi IX DPR sudah mendorong Biofarma untuk membackup Vaksin Merah Putih, dan mereka sanggu
“Pemerintah tinggal kasih stimulus Biofarma atau perusahaan farmasi lainnya. Saya yakin mereka mampu,” ujarnya.
Mufidayati juga menyatakan masih buruknya tata kelola vaksin di Indonesia. Mulai dari pengadaan, distribusi, hingga kebijakan yang sering berubah menjadikan masalah ini menjadi perhatian khusus DPR untuk terus dikawal.
“Kebijakan terkait vaksin ini, harus terus kami kawal. Sebab, walaupun vaksin itu gratis, tetapi dibutuhkan anggaran operasional untuk menjalankannya dan itu nilainya tidak kecil,” ujarnya.
Dikatannya, kebijakan vaksin pertama ke vaksin kedua awalnya diberi tenggang waktu enam bulan. Namun sekarang berubah menjadi tiga bulan.
Perubahan kebijakan juga terjadi pada pemberian vaksin booster, yang awalnya diberikan 1 dosis menjadi 0,5 dosis. Demikian juga dengan vaksin anak yang sebelumnya tidak diperbolehkan menjadi diperbolehkan.
Berdasarkan kasus-kasus itu, kata dia. DPR menilai perlunya memgawal secara konkret permasalahan vaksinasi Covid-19 ini.
“Nah artinya tata kelola ini banyak sekali permasalahan. Alhamdulillah akhirnya DPR sudah membentuk Panitia Kerja (Panja) Vaksin dan sudah sekali rapat. Saya ada didalamnya,” kata Mufidayanti. (Bayu)