POI Menunggu Surat Persetujuan Menpan

0
Heru (Baju Batik) optimis POI berjaya di Indonesia (suarakarya.co.id/Warso)

JAKARTA (Suara Karya): Kelangsungan berdirinya Politeknik Olahraga Indonesia (POI) dibawah naungan Kemenpora menunggu surat persetujuan dari Menpan. Dengan harapan status pengajar maupun mahasiswa POI mendapat pengakuan seperti di Universitas Negeri lainnya.

“Berdirinya POI yang berbasis Science dan industri olahraga itu sangat penting keberadaannya mencetak para ahli di bidang olahraga. Dengan harapan mampu melahirkan atlet berbakat yang menggunakan IPTEK,” tegas Direktur POI Kemenpora Heru Bramoro di Jakarta, kemarin.

Heru menegaskan POI didirikan mempunyai visi dan misi sendiri, beda dengan Universitas yang memiliki jurusan olahraga. Semua ilmu yang diberikan pada mahasiswanya mengacu pada IOC. Dengan begitu, mahasiswa lulusan POI bukan dirancang sebagai dosen atau guru, namun benar-benar mampu melahirkan atlet yang berbakat nantinya.

Ia mengakui, dalam waktu bersamaan juga berdiri Politeknik Olahraga yang bernama Akornas milik KONI pusat yang bekerjasama dengan UNJ. Namun munculnya POI berbeda dengan Akornas yang beberapa tahun lalu juga ada akademi olahraga dengan nama Akorin.

Heru berharap berdirinya POI mendapat dukungan dari Dikti, namun yang patut dipertanyakan kenapa hingga saat ini Menpan belum memberikan surat persetujuan atau dukungan. Dengan adanya persetujuan dari Menpan sudah pasti POI berdiri diberbagai Provinsi yang pernah menggelar PON.

Bahkan Jawa Barat sudah sonding agar POI bisa berdiri di daerahnya. Namun sebagai Direktur POI, Heru belum memberikan ijin sebelum surat persetujuan dari Menpan keluar. “Dengan harapan POI benar-benar resmi dan diakui, bukan hanya sekedar muncul tanpa status yang resmi,” tegas Heru.

Heru melanjutkan, Politeknik olahraga setingkat sekolah tinggi itu harus ada di Indonesia, bila ingin mencetak atlet nasional berprestasi puncak mengejar ketinggalan lawan China dan Australia. Yang sudah menggunakan pembinaan atlet lewat IPTEK. (Warso)