
JAKARTA (Suara Karya): Presiden Joko Widodo menyatakan tidak ikut campur dalam musyawarah nasional (munas) Partai Golkar yang akan digelar selama tiga hari, pada 4-6 Desember 2019.
“Itu urusan internal Golkar, sebagai partai besar, saya kira tidak mungkin bisa diintervensi oleh menteri, pihak eksternal, ya. Itu (isu intervensi) biasa dalam politik, kalau Setneg (Sekretariat Negara) bisa intervensi Golkar, jagoan bener Setneg,” kata Presiden Joko Widodo kepada Antara dalam diskusi dengan wartawan kepresidenan di Istana Merdeka Jakarta, Senin (2/11/2019).
Isu intervensi Presiden santer jelang musyawarah nasional Partai Golkar yang mengagendakan pemilihan ketua umum dan rencananya dibuka Presiden.
Beredar khabar bahwa Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno ‘bermain’ dalam munas Golkar. Itu ditiupkan Fungsionaris DPP Partai Golkar Syamsul Rizal yang mengungkapkan, setidaknya ada tiga orang yang tengah menekan pengurus DPD I, DPD II, dan kepala daerah. Orang tersebut disebut sebagai pembantu Jokowi dan berusaha mengalihkan suara partai beringin kepada Airlangga Hartarto selaku petahana.
“Kenal satu DPD (Dewan Pimpinan Daerah Golkar) pun tidak, kalau Seskab (Sekretaris Kabinet), apa urusannya dengan munas Golkar, urusan internal partai?” tambah Presiden.
Ia pun mengaku bila ingin bicara dengan petinggi partai pasti akan mengundang secara terbuka. “Kalau saya undang terbuka kayak dulu. Berbicara mengenai negara kan? Urusan munas urusan internal Golkar, kalau misalnya ada menteri Pak Luhut (Binsar Panjaitan), kan Pak Luhut orang Golkar, Pak Agus Gumiwang (Menteri Perindustrian) orang Golkar, Pak Zainudin Amali (Menteri Pemuda dan Olahraga) orang Golkar,” ungkap Presiden.
Presiden pun meminta agar Partai Golkar dibiarkan untuk memilih secara demoktratis pemimpinnya.
“Biarkanlah Golkar secara demokratis menentukan arah ke depan pimpinannnya. Kita tahu, sebagai partai besar, penting sekali Golkar dalam menjaga stabilitas politik nasional, juga ikut berkontribusi besar dalam pembangunan nasional kita,” ujarnya.
Pratikno sendiri dalam acara yang sama membantah dirinya mengumpulkan DPD Golkar.
“Katanya saya mengumpulkan DPD, saya itu jangankan mengumpulkan, jangankan menelpon. Tahu ketua DPD Golkar saja tidak, siapa ya ketua DPD Golkar DKI? Siapa ya? Saya enggak ada. Itu hoaks full,” kata Pratikno. (indra)