Suara Karya

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rampung Dalam Tiga Tahun

JAKARTA (Suara Karya): Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung disebut akan bisa selesai dalam waktu tiga tahun setelah masalah lahan rampung.

Hal itu disampaikan Deputi Bidang Infrastruktur Kemenko Kemaritiman Ridwan Djamaluddin seusai pertemuan antara President of China Railway Corporation (CRC) Lu Dongfu dengan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Rabu (2/5).

“Dia bilang kalau masalah lahan sudah beres, dalam tiga tahun bisa selesai. Itu pengalaman mereka di sana,” kata Ridwan.

Ia menjelaskan berdasarkan tinjauan oleh CRC, proyek tersebut kini telah berjalan lebih baik karena sejumlah masalah telah diupayakan untuk bisa selesai.

Perusahaan asal negeri tirai bambu itu juga berkomitmen untuk memberikan teknologi dan kontraktor terbaik dalam proyek itu. Sekaligus melatih tenaga kerja Indonesia guna menunjukkan bahwa kerja sama tersebut berdampak positif.

Meski pihak CRC tidak secara spesifik membahas masalah penggunaan tenaga kerja asing, namun mereka menyatakan akan melibatkan lebih banyak tenaga kerja Indonesia dalam proyek transportasi massal itu.

“Yang tadi beliau katakan akan melibatkan lebih banyak tenaga kerja Indonesia. Bahkan tadi menggambarkan nanti akan ada pendampingan satu tenaga kerja mereka dengan 3-4 tenaga kerja Indonesia,” katanya.

Ada pun terkait pembebasan lahan yang ditargetkan tahun ini, Ridwan mengatakan sejumlah titik kritis pembangunan seperti terowongan dan stasiun-stasiun akan segera diselesaikan sebagaimana permintaan pemerintah Indonesia.

“Kalau saya lihat sih beberapa titik kritis seperti terowongan dia mau selesaikan, stasiun-stasiun utamanya juga dia mau selesaikan,” katanya.

Pembebasan lahan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung saat ini telah mencapai 64,2 persen dan akan segera dituntaskan seiring dengan percepatan pembangunan proyek.

Dari 22 titik kritis yang ada pada pembangunan proyek KCJB, 14 titik di antaranya telah dilakukan “site handover”, sedangkan sisa 8 titik akan dilakukan pengambilalihan pada 3 dan 8 Mei 2018.

“Perkembangan pembangunan kereta cepat ini semakin menunjukan kemajuan yang baik. Pada saatnya nanti, proyek ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” kata Menteri BUMN Rini Soemarno saat meninjau pengerjaan Proyek Inlet Tunnel Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang berada di Halim, tepatnya di KM 3 Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Rabu.

Terowongan yang akan ditinjau selanjutnya pada 3 Mei 2018 adalah Walini Tunnel, sekaligus mengunjungi beberapa fasilitas seperti “batching plant”, laboratorium, dan “basecamp”. Walini Tunnel akan dibangun sepanjang 608 meter, dengan kapasitas penggalian yang dirancang adalah 510.000 m3.

Pengerjaan yang saat ini sedang berlangsung di Walini Tunnel adalah penggalian lereng di sisi outlet dan telah selesai dengan total 57.000 m3. (Tri Wahyuni)

Related posts