Suara Karya

Puji Tuhan, Jokowi – Jusuf Kalla Leading di Pilpres 2014

Oleh: Isdiyono

Judul di atas adalah pesan pendek (SMS) yang saya kirim pada 18 Juni 2014, tepatnya pukul 22.45.28 WIB kepada pimpinan organisasi kemasyarakatan di mana saya menjadi salah pengurus pusatnya (Kosgoro 1957).

Ternyata mendapat respons yang positif. Memang kemenangan itu sudah diduga jauh sebelumnya, karena berdasarkan rekam jejak (prestasi) yang objektifvitas, pasangan Jokowi – Jusuf Kalla (JK) memang dinilai lebih mempuni dibandingkan dengan pasangan calon lainnya.

Kondisi politik pada waktu itu (tahun 2014) jauh berbeda dengan sekarang. Partai yang saya naungi (Partai Golkar) telah menggariskan bahwa Capres dan pasangannya yang dipilih bukan Jokowi- JK.

Garis politik Partai Golkar pada saat itu, dengan jelas selalu disampaikan berbagai media komunikasi yang terbuka dan pasti dipahami. Sebagai anggota partai, ketentuan politik itu wajib ditaati. Bilamana tidak, dapat dikatagorikan berkhianat terhadap garis partai.

Berdasarkan jajak pendapat yang layak dipercaya, arus kuat dari pemilih kala itu bukan kepada pasangan calon pilihan partai . Namun, mayoritas massa pemilih berpihak kepada pasangan Jokowi-JK.

Hak demokrasi invidu anggota partai, diserahkan kepada pasangan yang menjadi pilihan hatinya. Bisa jadi hal ini sah-sah saja, karena diatur oleh undang-undang. Suatu kenyataan pula bahwa bangsa Indonesia menggunakan haknya untuk memberi pilihan hatinya tanpa rasa takut dan ragu untuk lima tahun sekali. Dan puji Tuhan pada tahun 2014 pasangan Jokowi – JK terpilih untuk memimpin bangsa hingga tahun 2019.

Pada Pilpres tahun 2019, partai Golkar menyalonkan kembali Jakowi dan pasangannya . Pilihan itu merupakan hasil kajian politik yang sangat mendalam yang diputuskan oleh Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar.

Produk Munas itu memang sejalan dengan keinginan kuat mayoritas masyarakat pemilih yang realistis., Oleh karena itu, wajib disukseskan, tanpa khawatir balelo. Terlebih lagi bilamana mencermati sikap politik partai yang menyatakan bahwa aspirasi partai merupakan pengejawatahan kehendak masyarakat banyak.

Atau suara Golkar adalah suara rakyat. Maknanya, aspirasi Golkar sama dan sebangun dengan aspirasi rakyat dan tidak berseberangan. Pilihan yang tepat dan cerdas. Maka wajib diupayakan kearah itu melalui program yang dilaksankan secara cermat oleh seluruh jajaran pimpinan partai di semua tingkatan organisasi.

Untuk itu, para para pimpinan kader dan anggota Golkar tidak harus bekerja sendiri, karena banyak pula partai yang memberikan pilihan yang sama kepada Jokowi dan pasangannya pada Pilpres 2019.

Selain itu, terdapat pula partai- partai politik yang tidak tergabung dalam aliansi tersebut , namun dengan tegas pula mereka memberikan dukungan yang sama dan melakukan juga untuk tujuan yang sama pula. Demikian pula kelompok masyarakat tertentu yang bukan partai politik yang memiliki sikap poltitik yang sama dan sebangun,.

Oleh karenanya, wajib dilakukan komunikasi politik kesemua pihak sehingga dapat tercipta satu kekuatan politik yang besar dan terpadu.

Merupakan fakta yang tidak dapat dimungkiri lagi bahwa hasil Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla dalam kurun waktu 2014 hingga kini, telah terlihat dengan nyata yang sudah dicapai dan dapat dinikmati oleh bangsa. Dari sekian banyak karyanya, diantaranya berhasil melakukan pembangunan fisik sarana di berbagai daerah yang oleh pendahulunya belum tersentuh.

Pada daerah yang terisolir itu dan bahkan tertutup karena kondisi alam, saat ini sudah terbuka lebar . Arus hubungan antar penduduk di daerah itu sudah berjalan dengan lancar yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas . Hal ini berdampak juga pada peningkatan ekonomi masyarakat di daerah itu.

Bidang- bidang lainnyapun sudah berhasil digarap juga secara terpadu dan terprogram dengan baik. Dalam arti luas, dapat dikatakan secara objektif, Jokowi- JK berhasil melaksanakan dengan baik untuk membangun bangsa.

Kitapun mengetahui, Jusuf Kalla oleh konstitusi tidak diperbolehkan maju kembali menjadi wakil presiden dan ditaatinya. Beliau sudah memberikan terbaik bagi bangsa ini saat mendampingi Presiden Jokowi selama lima tahun.

Harus dipahami secara jujur, memang belum semua program yang dirancang oleh pasangan itu berhasil seluruhnya untuk dilaksanakan. Berbagai masalah antara lain adalah ketersediaan waktu yang relatif pendek lima tahun untuk masa kerja satu pemerintahan.

Disamping itu, kitapun pasti mengetahui bahwa peroblema yang dihadapi bangsa kita sangat multi kompleks. Selain karena sangat luas wilayah negaranya, juga jumlah penduduk yang sangat banyak banyak (sekarang hampir mencapai 300 juta jiwa) yang harus dapat menikmati pula secara merata hasil pembangunan itu tanpa diskriminasi.

Oleh karena itulah, kemauan dan sikap politik kita harus tegas dan konsisten, berjuang agar Jokowi dan pasangannya harus leading pada Pilpres Tahun 2019. Kita memberi kesempatan keduanya untuk melanjutkan merealisasikan visi dan misinya kembali dalam bentuk pembangunan dalam waktu lima tahun mendatang,

Kita memandatkan penuh kepada pasangan itu untuk berkarya kembali meneruskan memimpin bangsa Indonesia melanjutkan programnya.***

Penulis adalah Ketua PPK Kosgoro 1957

Related posts