Ratusan Santri Desak Suharso Mundur dari Ketum PPP

0
Ratusan santri melakukan demonstrasi di Gedung DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (31/8/2022). Foto: suarakarya.co.id/Istimewa

JAKARTA (Suara Karya): Ratusan massa aksi yang terdiri dari para santri kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPP PPP Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (31/8/2022). Mereka meminta Suharso Monoarfa mundur dari kursi Ketua Umum (Ketum) PPP, karena dinilai sudah merusak citra partai dengan menyebut “kiai amplop” dalam acar bersam Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu.

Diketahui, massa aksi datang dengan membawa poster bertulisan kekecewaan kepada Suharso. “Kami turun lagi karena belum ada tanggapan dari Suharso atas aksi kami sebelumnya. Kami sudah sampaikan, jika 3×24 jam belum ada tanggapan, maka aksi akan terus dilakukan di depan Gedung DPP PPP,” kata Koordinator Aksi, Rangga di lokasi, Selasa (30/8/2022).

Rangga menyebut, ada dua tuntutan yang dibawa pada aksi kali ini yaitu: menuntut Suharso untuk minta maaf secara terbuka karena pernyataannya membuat gaduh masyarakat dan meminta suharso untuk mundur dari ketua umum partai Islam.

“Tuntutan tersebut kami layangkan lagi pada aksi kali ini. Karena kami menilai Suharso tidak memiliki nilai sopan santun dalam berucap, maka harus segera mundur dari ketua partai Islam,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu santri Della Amalia mengaku rela turun ke jalan karena merasa tidak terima melihat para kiai dihina. Dia pun menuntut Suharso untuk mau dan segera mundur dari jabatan ketua umum serta menteri Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas).

“Pernyataan Pak Suharso ini sangat menyudutkan para kiai, yaitu orang yang kami hormati. Kami rela turun ke jalan untuk menuntut pertanggungjawaban atas pernyataannya tersebut,” tutur Della.

Adapun sebelumnya rentetan aksi telah dilakukan dari berbagai elemen, mereka meminta Suharso mundur dari jabatan Ketua Umum PPP dan Menteri Bappenas. Desakan Suharso mundur akibat dari pernyataannya beberapa waktu lalu di KPK terkait “kiai amplop”.

Majelis Syariah, Majelis Pertimbangan, dan Majelis Kehormatan PPP juga mendesak Suharso untuk mundur lewat surat yang dikirimkan kepada Suharso. Namun, hingga kini Suharso masih mengabaikan surat yang dilayangkan para majelis partai. (Bobby MZ)