
JAKARTA (Suara Karya): Dalam revolusi industri generasi ke-4 keberhasilan sangat ditentukan oleh penguasaan iptek yang diikuti dengan konsistensi dalam menyikapi perubahan akan sangat menentukan keberhasilan dan kemenangan dalam persaingan yang tinggi dalam dunia bisnis saat ini.
Rektor IBI Kosgoro 1957 bahkan mengingatkan bahwa peran iptek tidak bisa ditawar-tawar lagi. Industri besar pun tidak selalu akan keluar menjadi pemenang tetapi kemenangan bisa direbut oleh industri kecil atau siapa saja yang menguasai iptek di era revolusi industri generasi ke-4 karena peran dan penguasaan iptek sangat strategis.
“Untuk itu, pemenangnya bukan industri besar tetapi industri yang cepat merespons perubahan era,” kata di hadapan 299 wisudawan/wisudawati dan civitas akademika IBI serta hadirin dalam sambutannya pada Wisuda Sarjana Ke V IBI Kosgoro 1957 di Jakarta, Sabtu (21/9/2019).
Hadir, Ketua Dewan Pembina Yayasan Universitas Kosgoro 1957, Dr. dr. HR. Agung Laksono, Ketua Senat IBI Kosgoro 1957, Rambe Kamarul Zaman M. Sc, M.M, Menteri Perindustrian Dr. Airlangga Hartarto, MBA, MMT (akan menyampaikan orasi ilmiah), Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III Jakarta, Dr. Ir. Illah Sahilah, MS, dan Pimpinan Kolektif Kosgoro, anggota Senat IBI Kosgoro 1957.
Menyikapi dahsyatnya perkembangan iptek itu, kata Rektor, IBI Kosgoro 1957 secara konsisten dan berkelanjutan mengembangkan diri dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi modern dalam proses kegiatan belajar mengajar.
“IBI Kosgoro 1957 secara konsisten dan berkelanjutan mengembangkan diri dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi modern dalam proses kegiatan belajar mengajar, penilaian akademik dilakukan melalui SIAKAD (Sistem Akademik); kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dilakukan melalui Simlitabmasonline; penerimaan mahasiswa baru melalui sistem penerimaan mahasiswa online; dan perkuliahan daring/online,” jelasnya.
IBI-K57 berupaya secara berkesinambungan untuk meningkatkan kegiatan akademik, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berbasis daring/online dalam kerangka peningkatan kualitas unggul dan berdaya saing. Juga, secara konsisten dan berkesinambungan turut aktif mewujudkan visi Kementerian Ristek dan Dikti yang tertuang dalam Permenristekdikti No. 13 Tahun 2015, yaitu terwujudnya pendidikan tinggi yang bermutu serta kemampuan IPTEK dan inovasi untuk mendukung daya saing bangsa.
“Dalam kerangka pencapaian visi tersebut dibutuhkan budaya mutu yang terus digelorakan di setiap perguruan tinggi. Usaha untuk membudayakan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi (Tridharma) IBI Kosgoro 1957 melalui Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) secara periodik melalukan evaluasi dan penilaian terhadap kelengkapan dan penyelenggaraan proses pembelajaran, layanan unit-unit kerja, kinerja prasarana dan sarana, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” bebernya (terkait, Menperin Airlangga sampaikan orasi ilmiah revolusi industri 4.0) . (Indra)