
BOGOR (Suara Karya): Dalam upaya menekan angka stunting di masyarakat, Rortary Club Indonesia Jakarta Cinere menggelar gerakan cegah stunting di Ciawi, Bogor, Jawa Barat.
“Sesuai dengan anjuran pemerintah, meski di masa pandemi ini aktivitas masyarakat terbatas namun kegiatan positif harus tetap terlaksana. Salah satunya, penggalakkan terhadap pentingnya masyarakat memahami stunting atau gizi buruk yang dapat dialami bagi ibu hamil,” kata Presiden Rotary Club Indonesia Jakarta Cinere Dsitrict 3410 Dyah Arianti di sela acara tersebut yang berlangsung 9-11 April ini di Ciawi, Bogor, Jumat (9/4/2021).
Gerakan Ayo Cegah Stunting, ujarnya dapat menyadarkan masyarakat akan dampak guzi buruk yang mengakibatkan minimnya pertumbuhan diri dan kecerdasan bagi anak. Stunting adalah kegagalan pertumbuhan anak akibat asupan gizi yang kurang mencukupi dalam jangka waktu yang lama sebagai implikasi kurangnya kesadaran masyarakat untuk memberikan asupan gizi yang seimbang bagi bayi yang dikandungnya.
“Namun, jika itu terus dilakukan akan berpengaruh pada pertumbuhan bayi hingga dewasa, seperti mudah terserang penyakit, pertumbuhan yang lambat dan serta berpengaruh juga pada kecerdasan anak,” ucap Dyah.
Dia menjelaskan, dampak stunting umumnya terjadi disebabkan kurangnya asupan nutrisi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang merupakan periode emas tumbuh kembang anak, terdiri dari 270 hari kehamilan dan 730 hari pada dua tahun pertama kehidupan anak. Periode 1000 HPK merupakan periode kritis terjadinya gangguan pertumbuhan, termasuk perawakan pendek dari seusianya.
“Kita hanya ingin melihat bagaimana menjaga ibu-ibu hamil, ibu-ibu yang punya anak 0-2 tahun dengan kondisi pertumbuhan anak yang kurang, karena kurang gizi. Dia tak tumbuh karena gizinya tak terbentuk. Padahal di masyarakat banyak sumber gizi seperti tempe, tahu, tak perlu daging atau ayam, dan sebagainya,” beber Dyah.
Karena itu, ujarnya Rotary International District D.3410 sungguh-sungguh mendukung program pemerintah dalam menekan angka stunting dengan mendistribusikan mistar-mistar pengukur tinggi badan yang akan dipasang di setiap Posyandu di Desa Banjarwaru dan Desa Bendungan Kecamatan Ciawi, Bogor.
“Juga ratusan kalendar panduan nutrisi gizi seimbang untuk orang dewasa, ibu hamil, ibu menyusui, bayi dari 6 bulan hingga anak-anak usia 24 bulan,” ucap Dyah.
Pada kesempatan itu, Rotary Internasional District 3410 Roziana Wiguna mengungkapkan, penyuluhan tentang stunting oleh Rotary Club’ District Cinere Jakarta ini merupakan salah satu upaya pendekatan kepada masyarakat agar lebih memahami pentingnya gizi bagi pertumbuhan anak dan dalam pencegahan stunting di Bogor.
“Kami juga menyediakan konselor yang berfungsi sebagai tim komunikasi lapangan yang berhubungan langsung dengan masyarakat dalam mencegah stunting,” ucapnya.
Selain itu, kata Roziani, pihaknya juga telah menyiapkan media komunikasi yang mudah dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat, berupa kalender dan modul pencegahan stunting. (dra)