
JAKARTA (Suara Karya): Grup RS Siloam menargetkan 25.000 wanita di seluruh Indonesia memperoleh pemeriksaan kanker payudara gratis, di 14 RS Siloam seluruh Indonesia. Pemeriksaan dilakukan dengan metode skrining, yang digunakan selama kegiatan ini berlangsung adalah dengan menggunakan alat mamografi.
“Kami mengutamakan pemeriksaan untuk wanita di daerah-daerah yang terdapat kesenjangan dalam akses terhadap layanan kesehatan,” kata Deputy President Director Grup RS Siloam Caroline Riady, dalam peluncuran kampanye SELANGKAH (SEmangat LAwan KANker) pada Selasa (7/3/2023) di RS Siloam Semanggi, Jakarta Pusat.
Ditegaskan Caroline, mengingat pentingnya dilakukan deteksi dini untuk kanker payudara, Grup RS Siloam mengajak seluruh lapisan masyarakat, baik masyarakat umum, perusahaan, komunitas, dan institusi lainnya (stakeholders) untuk mendukung kegiatan ini. Program layanan skirining kanker payudara gratis ini dimulai sejak 7 Maret 2023.
Lebih lanjut Caroline mengatakan, kampanye ini untuk meningkatkan komitmen pelayanan, dengan menyediakan layanan gratis untuk skrining kanker payudara untuk para wanita di seluruh Indonesia yang memiliki keterbatasan akses.
Sejak tahun 2022 World Health Organization (WHO) menginisiasi tema Hari Kanker Sedunia dengan tema “Close the Care Gap” untuk mengurangi kesenjangan dalam pengetahuan dan perawatan kanker.
Grup RS Siloam kata Caroline, turut mendukung perjuangan dunia untuk melawan kanker dalam mengurangi kesenjangan dalam hal akses terhadap tindakan medis, akses terhadap edukasi, dan akses terhadap kompetensi tenaga medis. Harapannya, peningkatan kesadaran yang sudah dibangun dapat diikuti dengan langkah skrining, sehingga pengobatan terhadap kanker dapat dilakukan sesegera mungkin.
Menurut Caroline, kanker merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia, dengan hampir 10 juta kematian terjadi pada tahun 2020. Menurut data Kemenkes RI tahun 2022, angka kejadian penyakit kanker di Indonesia adalah sebesar 136 orang per 100.000 penduduk atau berada pada urutan ke-8 di Asia Tenggara.
“Dari segi jenisnya, kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak ditemukan di dunia seperti halnya di Indonesia,” kata Caroline di lokasi acara.
Dia mengatakan, mengutip data The Global Cancer Observatory, sebanyak 17% dari seluruh kasus kanker adalah kanker payudara dan angka kematian global akibat kanker payudara mencapai 7% di tahun 2020. Di Indonesia, kanker payudara menyebabkan 10% kematian pada seluruh penderita kanker.
Sementara itu, data Kemkes.go.id mencatat sebesar 70% pasien kanker payudara telah memasuki Stadium 3 saat terdeteksi. Berdasarkan data terkini, prognosis kemungkinan hidup pasien di Stadium 3 tersebut adalah 10-25%. Padahal, bila dideteksi lebih awal, prognosis kemungkinan hidup pasien kanker payudara rata-rata dalam 5 tahun bisa mencapai 90-95% pada Stadium 1 dan 70-75% pada Stadium 2.
Tingginya prognosis hidup bila kanker terdeteksi di Stadium 1 dan 2 kata dia, ini menunjukkan pentingnya deteksi dini untuk dilakukan oleh setiap individu, baik secara mandiri dan yang terutama pemeriksaan secara medis.
Meskipun terdapat kemajuan dalam penanganan kanker, di Indonesia ternyata masih banyak masyarakat yang belum dapat mengakses atau mendapatkan layanan kanker yang layak sehingga menyebabkan banyaknya kematian karena kanker.
Selain kurangnya akses terhadap pengobatan terhadap kanker, terdapat beberapa faktor lain seperti kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara reguler, rasa takut melakukan skrining, serta kurangnya tenaga ahli. Hal ini juga dipengaruhi dengan keterbatasan masyarakat dari sisi finansial di mana tingkat kemiskinan pada area perkotaan di Indonesia masih berada di 7,5% menurut data BPS bulan Maret 2022.
Sebagai penyedia layanan kanker swasta terbesar di Indonesia, Grup RS Siloam menyadari peran dan tanggung jawab besar yang diemban dalam pelayanan kepada masyarakat luas. Dengan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan dari segi skala dan inovasi, RS Siloam berada dalam posisi strategis untuk mendukung transformasi layanan kesehatan di Indonesia yang dipimpin oleh Kementerian Kesehatan RI.
Sekadar informasi, seluruh stakeholders dapat berpartisipasi dalam program ini dengan berbagai cara antara lain:
1. Adopt a Village: Apabila Anda ingin berkontribusi dalam memberikan akses skrining payudara ini kepada wanita-wanita di wilayah tertentu yang memiliki keterbatasan akses, Anda bisa memilih daerah/area yang ingin Anda sponsori dari list yang sudah kami susun. Ketika Anda memilih untuk Adopt a Village, Anda telah memastikan seluruh wanita di daerah/area tersebut terskrining.
2. Berdonasi untuk Wanita Indonesia: Apabila Anda ingin berkontribusi dalam jumlah tertentu untuk memberikan akses skrining payudara ini kepada wanita-wanita yang memiliki keterbatasan akses kesehatan, Anda tetap bisa berdonasi sesuai dengan jumlah yang dikehendaki. Dana ini akan kami kumpulkan untuk kemudian digunakan untuk daerah/area tertentu.
3. Melindungi Karyawan dan Keluarga: Apabila Anda adalah perusahaan korporasi yang ingin mengambil bagian untuk memastikan karyawan wanita Anda (dan keluarganya) untuk mendapatkan akses skrining payudara ini, Anda bisa mensponsori karyawan-karyawan Anda (dan keluarganya) dalam program ini.
4. Dalam bentuk lain seperti: mendukung kegiatan operasional dari segi penyediaan peralatan; mendukung mobilisasi peserta dari area terpilih ke RS Siloam; dan membantu publikasi serta penyebaran informasi terkait dengan penyelenggaraan program ini. (Pram)