Suara Karya

Rutin ke Puskesmas, BPJS Kesehatan Pastikan Layanan Berjalan Baik

JAKARTA (Suara Karya): Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Jakarta Barat akan gencar melakukan supervisi ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Hal itu dilakukan untuk memastikan layanan berjalan dengan baik.

“Guna memastikan fasilitas kesehatan memberi layanan sesuai standar dan prosedur yang berlaku, akan akan gencar melakukan supervisi ke FKTP,” kata Kepala BPJS Kesehatan Jakarta Barat, Diah Sofiawati saat berkunjung ke FKTP mitra yaitu Puskesmas Kelurahan Slipi 2, Jakarta Barat, Kamis (18/4/2019).

Diah menjelaskan, kunjungan ke FKTP merupakan bagian dari upaya peningkatan mutu dan kepuasan peserta. Jika kondisinya sudah baik, hal itu harus dipertahankan. Jika masih kurang, maka hal itu harus ditingkatkan.

Ditambahkan, kerja sama antara BPJS Kesehatan dan FKTP harus didasarkan pada komunikasi dan koordinasi yang baik. Supervisi akan dilakukan tiga kali dalam seminggu oleh Bidang Penjaminan Manfaat Primer (PMP) pada tiga FKTP yang berbeda.

“Pada saat kami datang ke FKTP, kami bawa data berisi pelayanan dan kepuasan peserta terhadap layanan kesehatan di FKTP tempat mereka terdaftar. Jika ada masalah, maka hal itu langsung di didiskusikan bersama untuk dicarikan solusinya,” ujarnya.

Kunjungan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Barat disambut baik Kepala Puskesmas Kelurahan Slipi 2, Ummul Khairi. Ummul mengupayakan kondisi Puskesmas selalu tertata rapi agar pasien merasa nyaman saat mendapat layanan kesehatan yang dibutuhkan.

Ummul yang juga merangkap sebagai dokter umum terlihat tengah sibuk melayani pasien. “Kami berusaha terbaik untuk pasien. Jika kondisi sudah stabil, mereka bisa meneruskan pengobatan di Puskesmas menggunakan sistem rujuk balik,” ujarnya.

Ummul menegaskan, pihaknya bersama dokter lainnya yang bertugas di Puskesmas sudah mencoba membujuk pasien agar terus berobat di Puskesmas ketika kondisi sudah stabil. Bahkan, Ummul meminta pasien untuk membawa obat-obatan yang berasal dari rumah sakit untuk dicocokkan dengan stok obat yang ada di Puskesmas.

“Pasien harus bolak balik dari rumah ke rumah sakit, demi mendapatkan obat rutin itu melelahkan. Misalkan, penderita tuberculosis atau TB. Jika obat yang dibutuhkan untuk flek saja, maka cukup ke Puskesmas. Karena kami memiliki obat itu dalam kelompok tersendiri,” ujarnya.

Selain itu, Ummul menambahkan, pihaknya juga aktif menyelenggarakan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) untuk 144 penyakit. Program tersebut dapat diikuti oleh masyarakat. (Tri Wahyuni)

Related posts