Sambut HAN, Galeri Nasional Gelar Tur Virtual Bersama Rori

0

JAKARTA (Suara Karya): Sambut peringatan Hari Anak Nasional (HAN), Galeri Nasional bersama theAsianparent (tAp) menggelar tur virtual dengan menggunakan teknologi 360º. Semua anak Indonesia usia sekolah dasar (SD) dapat mengakses tur virtual tersebut secara gratis.

“Lewat tur tersebut, kami ajak anak-anak mengenal seni rupa dengan bahasa yang mudah dimengerti dan dikemas semenarik mungkin agar anak tertarik untuk belajar,” kata Kepala Galeri Nasional Indonesia, Pustanto dalam keterangan pers, Rabu (21/7/21).

Pustanto menjelaskan, tur virtual akan dilaksanakan pada Jumat (23/7/21), pukul 10.00-11.30 WIB melalui aplikasi Zoom. Pendaftaran dapat dilakukan dengan mengakses tautan bit.ly/tapvtrori3.

“Bagi Galeri Nasional, tur virtual untuk anak ini adalah pertama kali dilakukan. Materi tur disiapkan bersama theAsianparent (situs parenting nomor 1 di Asia Tenggara) yang disesuaikan dengan usia,” ujarnya.

Ditambahkan, theAsianparent Indonesia juga membantu Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) untuk mengenalkan program-program kepada masyarakat. Dengan demikian, tumbuh semangat berkarya dan berkreativitas, khususnya bagi para pelaku budaya di Indonesia.

“Lewat Program Edukasi Direktorat Jenderal Kebudayaan, theAsianparents Indonesia harap dapat membantu orangtua dan anak untuk lebih mengenal kekayaan budaya Indonesia sejak dini,” tuturnya.

Narasi tur akan dilakukan tim Galeri Nasional, diantaranya Aola Romadhona, Tunggul Setiawan dan Desy Novita Sari. Tur akan mengajak para peserta mengenal karya dan tokoh seni rupa yang merupakan koleksi tetap Galeri Nasional.

Pameran disajikan melalui 3 pendekatan kuratorial. Pertama, Monumen Ingatan, yaitu koleksi Galeri Nasional yang dikontekstualisasikan dalam perkembangan sejarah nasional.

Kedua, Momentum Paris 1959 dan Jakarta 1995. Yakni koleksi internasional Galeri Nasional yang utamanya bersumber dari 2 peristiwa penting yaitu hibah dari seniman dunia yang berbasis di Paris pada 1959 melalui Atase Kebudayaan dan Pers, Ilen Surianegara, serta hibah dari seniman peserta Pameran Gerakan Non-Blok pada 1995 di Jakarta.

Ketiga, KODE/D merupakan pameran tematik yang secara berkala menampilkan sejumlah koleksi dari 20 Tahun Akuisisi Karya Seni Rupa oleh Galeri Nasional Indonesia pada rentang 1999-2019.

Ditambahkan, karya seni yang akan ditampilkan harus dekat dengan keseharian anak, seperti figur ibu, kakak, adik, tanaman, hewan, pasar, kapal, bentuk-bentuk geometri ataupun warna.

Objek seni itu antara lain, karya Raden Saleh “Kapal Tenggelam”, Basoeki Abdullah “Kakak dan Adik”, Affandi “Ibu”, Kartono Yudhokusumo “Anggrek”, Suromo DS “Pasar”, Popo Iskandar “Kucing”, Handrio “Komposisi” dan karya tokoh-tokoh penting lain yang berkontribusi dalam perkembangan seni rupa Indonesia.

Pustanto berharap, dari tokoh dan karya-karya yang ditampilkan, dapat mendorong anak untuk mengembangkan imajinasi dan kreativitasnya. Bagi pendamping anak seperti orangtua atau pendidik, materi tur dapat menjadi bahan referensi dalam mengenalkan seni rupa kepada anak. (Tri Wahyuni)