
JAKARTA (Suara Karya): Universitas Budi Luhur (UBL) siap menggelar perkuliahan Program Studi (Prodi) Manajemen Bencana jenjang S1. Prodi tersebut tercatat sebagai satu-satunya di Indonesia.
“Pengembangan prodi ini mendapat dukungan dari Program Magister Manajemen Bencana Universitas Gadjah Mada (UGM), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan SAR Nasional (Basarnas),” kata Rektor UBL, Wendi Usino disela acara pemberian beasiswa, di kampus Cileduk, Jakarta, Rabu (31/8/22).
Wendi menjelaskan, izin penyelenggaraan Prodi Manajemen Bencana telah diterima pihaknya sejak Juni 2022 lalu. Berbagai persiapan dilakukan, agar perkuliahan bisa digelar pada Oktober 2022.
“Kesiapan itu termasuk penyediaan 6 dosen dengan kompetensi yang sesuai. Sehingga perkuliahan bisa berjalan sesuai rencana,” ujarnya.
Prodi dibawah kelola Fakultas Ekonomi dan Bisnis itu, bahkan menyediakan kuota beasiswa bagi 10 orang. Proses seleksi program beasiswa Nusantara itu diserahkan ke Basarnas, dengan syarat calon mahasiswa harus berasal dari daerah bencana besar atau wilayah yang memiliki potensi bencana besar di Indonesia.
“Beasiswa ini akan berlangsung sampai mahasiswa lulus. Tidak ada ikatan dinas. Mereka diminta kembali ke daerah masing-masing, agar bisa menjadi ahli kebencanaan di pelosok nusantara,” tutur Rektor UBL.
Ditambahkan, Program Beasiswa Nusantara dibuat tiga bulan setelah bencana tsunami Aceh pada 2004. UBL menerima 18 orang dari keluarga korban bencana Aceh untuk kuliah S1 dan S2 di kampus tersebut.
“Setelah itu kami rutin menerima anak-anak dari keluarga kurang mampu dari berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari Aceh, Nusa Tenggara Timur, Papua, Kalimantan, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Banten dan lainnya,” ucap Wendi Usino.
Hal senada dikemukakan Ketua Yayasan Budi Luhur Çakti, Kasih Hanggoro. Katanya, Beasiswa Nusantara tak
sekadar pemberian beasiswa, tetapi juga wujud nilai-nilai kebudiluhuran yang menjadi semangat kampus yang dirintis sejak 1979 itu.
Sestama Basarnas Abdul Haris Achadi dalam kesempatan yang sama, mengatakan, beasiswa untuk Prodi Manajemen Bencana akan dikelola oleh Basarnas. Hal itu wujud dari kesiapan UBL menjadi bagian dari sinergi pentahelix.
“UBL layak mendapat apresiasi sebagai Potensi SAR dari Basarnas pada hari ini.
Mahasiswa mulai kuliah pada 3 Oktober 2022. Mereka akan tinggal di asrama, mendapar uang saku dan kuliah tayap muka di kampus UBL Cileduk,” tuturnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Arief Wibowo mengemukakan, pemberian beasiswa Nusantara untuk Prodi Manajemen Bencana akan menjadi momentum bersejarah.
“Karena mereka akan jadi Sarjana Manajemen Bencana pertama di Indonesia,” kata Arief menandaskan. (Tri Wahyuni)