Suara Karya

SDG Academy Indonesia Luluskan Angkatan ke-4, Hasilkan 9 Capstone Project!

JAKARTA (Suara Karya): SDG Academy Indonesia kembali menggelar wisuda bagi 41 lulusan Program Kepemimpinan SDG (Sustainable Development Goals) Angkatan 4 pada 12 September 2023. Total alumni sebanyak 112 orang.

Direktur SDG Academy Indonesia Muhammad Husain menjelaskan, Program Kepemimpinan SDG Angkatan 4 berlangsung selama 5 bulan, dari April hingga Agustus 2023.

Program tersebut untuk memberdayakan para pemimpin lokal dari berbagai sektor untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau SDGs.

“Lulusan angkatan 4 berhasil menciptakan 9 Capstone Project untuk membantu percepatan pencapaian TPB. Diharapkan, program tersebut bisa diteruskan, khususnya pencapaian SDG nomor 1 dan nomor 4,” kata Muhammad Husain, di Jakarta, Kamis (21/9/23).

Dilihat dari gender, 41 wisudawan itu sebagian besar adalah perempuan (57.8 persen) berusia 31-40 tahun (53.5 persen). Peserta berasal dari berbagai latar belakang profesi antara lain, akademisi, pegawai negeri sipil (PNS), pebisnis, filantropi, dan profesional di NGO, CSO, dan organisasi lainnya.

Secara geografis, 41 peserta tersebut berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, yaitu Sumatera, Jawa dan Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan dan Sulawesi.

Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode blended learning dengan topik pengenalan dasar dan isu-isu SDGs, materi kepemimpinan, pembiayaan SDGs, Monitoring dan Evaluasi SDGs.

Pembelajaran dilaksanakan secara hybrid untuk lokakarya 1 dan daring untuk lokakarya 3, 4, dan 5. Program diakhiri dengan seminar hasil (kolokium) yang diisi presentasi Karya Akhir bertemakan SDG nomor 1 (Pengentasan Kemiskinan) dan 4 (Meningkatkan Kualitas Pendidikan) yang diciptakan peserta yang terbagi dalam 9 kelompok.

Sekadar informasi, SDG Academy Indonesia merupakan institusi yang didirikan atas kerja sama Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-bangsa (UNDP), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Tanoto Foundation.

Institusi itu menyasar seluruh pemangku kepentingan SDG, antara lain pemerintah, pegawai swasta, lembaga filantropi, organisasi masyarakat sipil, organisasi media, dan akademisi.

Ada tiga program dalam SDG Academy Indonesia, yaitu Program Kepemimpinan SDG (SDG Leadership Certification), Pembelajaran Mobile SDG (SDG Mobile Learning), dan Program Belajar di Luar Negeri (SDG Study Abroad).

Sembilan proyek akhir yang digagas peserta meliputi inisiatif untuk memberdayakan dan meningkatkan kompetensi guru di Padang; inisiatif sosial untuk meningkatkan kerjasama antara perusahaan dan universitas/sekolah vokasi di Jakarta dan sekitarnya; program untuk mengurangi angka putus sekolah di Pandeglang; dan proyek untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif dan inspiratif bagi siswa di Garut.

Selain itu ada proyek literasi untuk sekolah di Labuan Bajo, program pemberdayaan ekonomi untuk perempuan dan nelayan senior di Banten, dan program pelatihan manajemen pertanian untuk sebuah kelompok di Sleman; dukungan untuk pekerja informal di Surabaya; dan program peningkatan pendapatan untuk keluarga kurang beruntung lewat usaha kecil dan menengah di Kabupaten Rote Ndao.

Pasca kelulusan, peserta akan mendapat titel ‘SDG Certified Leader’ yang mengartikan peserta telah dibekali dengan kemampuan pemecahan masalah dan pengetahuan seputar pembangunan dalam kerangka TPB.

Perwakilan dari UNDP Indonesia, Siprianus Bate Soro memberi apresiasi kepada peserta yang berhasil menyelesaikan proyek akhirnya.

“Pada dasarnya, SDG memberi framework yang saling menunjang dan bersinergi. Ketika kita berfokus pada satu tujuan, hal itu dapat menunjang tercapainya tujuan-tujuan SDG lainnya,” ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Tim Ahli Sekretariat Nasional SDG Bappenas, Yanuar Nugroho mendorong kolaborasi antar institusi untuk pencapaian SDG.

“Karena Pemerintah tidak bisa kerja sendirian. Lagipula sekarang ini zamannya co-creation. Kita duduk bersama, bekerja bersama karena tidak mungkin hanya mengandalkan pemerintah,” ucapnya.

Perwakilan Tanoto Foundation, Yunety Tarigan memberi pesan kepada para wisudawan agar terua menyebarkan informasi terkait SDG di lingkungan asal, agar jangkauan dan pencapaian SDGs semakin luas.

Disela seremoni wisuda, SDG Academy Indonesia melakukan peluncuran ‘Alun-Alun Inovasi’ yang merupakan wadah untuk mengunggah dan mengakses praktik baik SDG di Indonesia.

Selain pemaparan modul Pembelajaran Pencegahan Kekerasan Berbasis Ektrimisme, yang merupakan modul pembelajaran ke-14 pada Mobile Learning Program SDG Academy Indonesia.

Pendaftaran SDG Leadership Program Angkatan ke-5 akan dibuka pada akhir September 2023 dengan mengusung topik Circular Economy. (Tri Wahyuni)

Related posts