Suara Karya

Seknas Prabowo-Sandi Meluncurkan Gerakan Ganti Kantong Plastik

Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo-Sandi meluncurkan Kampanye Peduli Lingkungan dengan gerakan Ganti Kantong Plastik untuk seluruh Indonesia di Posko Seknas Prabowo-Sandi di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (6/01/2019). (Dokumen Seknas)

JAKARTA (Suara Karya): Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo-Sandi meluncurkan Kampanye Peduli Lingkungan melalui Gerakan Ganti Kantong Plastik untuk seluruh Indonesia.

“Sampah plastik, sangat mencemari lingkungan lantaran sulit untuk didaur ulang. Karena itu, pasangan nomor urut 02 akan terus mengkampanyekan gerakan anti sampah plasik,” kata Ketua Seknas Prabowo-Sandi, Muhamad Taufik di Posko Seknas Prabowo-Sandi, Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (6/1/2019)

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI itu menjelaskan, langkah nyata Seknas Prabowo-Sandi mengurangi sampah plastik telah dilakukan dengan menyebarkan 20 ribu tas kertas sebagai pengganti ke semua pasar tradisional di Jakarta. Sebab, jika sampah plastik tidak dihentikan efeknya buruk sekali terhadap lingkungan.

“Ini berdasarkan hasil kajian dan diskusi kami dengan ahli lingkungan. Berbahaya sekali sampah plastik. Jadi, ketika menjaga ini, itu bukan hanya menjaga masa hidup ke depan,” kata Taufik.

Tas kertas yang dibagikan itu berwarna cokelat dengan logo Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga. Ada tulisan ‘PEDULI LINGKUNGAN’, nama Prabowo-Sandiaga serta Limbah Plastik Mengandung Zat-zat Kmia Berbahaya Bagi Lingkungan dan Kesehatan.

Selanjutnya Wakil Ketua DPRD DKI tersebut mengatakan secara bertahap Seknas Prabowo-Sandi akan kampanye gerakan anti sampah plstik ke beberapa daerah di Indonesia.

Di antaranya, Jakarta, Semarang, Pekanbaru, Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur (NTT). “Nanti relawan dan caleg yang bergerak ke pasar-pasar tradisional,” kata Taufik.

Alasan gerakan menggangti kantong plastik dengan kantong kertas di pasar tradisional karena di pasar tradisionallah lebih banyak menggunakan kantong plastik.

“Apa saja, beli cabai pakai plastik, beli daging pakai plastik. Pasar tradisional ya yang saya temui di Jakarta dan di berbagai daerah pun seperti itu,” tegasnya.

Taufik berharap kepedulian masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik akan meningkat. Pihaknya pun akan terus menyusuri pasar-pasar tradisional di wilayah lain setelah launching pertama saat ini berjalan dengan baik.

“Mudah-mudahan ini merangsang semua orang untuk sama-sama bergerak menjaga lingkungan. Mudah-mudahan dalam tiga hari habis, kita cetak lagi,” kata Taufik. (Rizal Cahyono)

Related posts