Sekolah SD dan SMP di Pesisir Kekurangan Ruang Kelas

0

TANGERANG (Suara Karya): (Suara Karya): Legislator Kabupaten Tangerang menyatakan banyak sekolah SD dan SMP di kawasan pesisir kekurangan ruang kelas, ini perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat.

“Banyak juga yang belum memiliki ruang laboratorium dan ada kendala untuk menyediakan sarana maupun prasarana,” kata anggota DPRD Kabupaten Tangerang, Syarifulah di Tangerang, Minggu (13/5).

Syarifulah mengatakan Kabupaten Tangerang memiliki APBD setempat lebih dari Rp5 triliun, maka perlu fokus untuk penangganan sarana maupun prasarana pendidikan.

Menurut dia, harus ada perhatian khusus untuk penyediaan sarana tersebut, karena untuk mencerdaskan kehidupan bangsa perlu ditunjang dengan pendidikan yang baik.

Politisi dari daerah pemilihan pesisir itu mengatakan sarana pendidikan harus dibenahi agar lahir anak didik yang berprestasi.

“Sarana pendidikan yang memadai, apalagi terdapat ruang laboratorium membuat anak didik dapat melakukan berbagai penelitian,” katanya.

Dia mengatakan bila anak didik sudah merasa nyaman belajar di sekolah maka melahirkan siswa berprestasi dan membanggakan.

Namun menjadi tugas pengajar untuk meningkatkan kwalitas anak didik, tapi bila tidak ditunjang dengan sarana yang adanya, ini akan menjadi persoalan.

Dia memberikan contoh, banyak SD dan SMP di Kecamatan Mauk, Sepatan, Sukadiri dan Rajeg yang masih kekurangan ruang belajar.

Bahkan dalam satu kelas bisa terdapat 40 murid, ini dapat menganggu kegiatan belajar mengajar terhadap anak didik mapun guru.

Meski Pemkab Tangerang telah berupaya untuk meningkatkan penambahan ruang belajar, tapi dianggap masih belum mencukupi.

Saat ini Pemkab Tangerang hanya mengurus SD dan SMP, karena untuk penangganan SMA/SMK dan sederajat merupakan kewenangan dari Pemprov Banten. (Wisnu Bangun)