Seleksi Beasiswa LPDP akan Dibuat Lebih Sederhana

0

JAKARTA (Suara Karya): Program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) akan dirancang ulang agar proses seleksinya menjadi lebih sederhana. Penerima beasiswa tak hanya pendidikan bergelar S1, S2 dan S3, tetapi juga non-gelar yang lebih berkualitas sesuai kriteria yang ditetapkan.

“Perluasan beasiswa LPDP juga bertujuan untuk mengatasi ketimpangan kualitas pendidikan antar daerah, yang disebabkan masih minimnya kompetensi pendidik,” kata Mendikbud Nadiem Makarim dalam peluncuran MB Episode 10: Perluasan Beasiswa LPDP secara virtual, Kamis (22/4/2021).

Hadir dalam kesempatan itu, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, Direktur Utama LPDP, Andin Hadiyanto dan jajaran pejabat di lingkungan Kemdikbud.

Nadiem menjelaskan, Kemdikbud sebelumnya mengembangkan kolaborasi dengan LPDP dalam beasiswa afirmasi, beasiswa targeted dan beasiswa umum. Tahun ini, kolaborasi diperluas menjadi program untuk dosen dan tenaga kependidikan, program untuk guru dan tenaga kependidikan, program vokasi, program prestasi serta beasiswa untuk kebudayaan.

Direktur Utama LPDP, Andin Hadiyanto berharap perluasan program dapat memberi manfaat kepada lebih banyak orang. Hal itu selaras dengan program Nawacita Presiden Joko Widodo terkait pembangunan SDM yang unggul dan maju.

“LPDP akan terus mencari cara-cara kreatif dan inovatif agar tercapai pemanfaatan dana bagi pembangunan SDM unggul di Indonesia,” ucapnya.

Disebutkan, empat program Kampus Merdeka yang didukung LPDP pada 2021, yaitu Kampus Mengajar, Magang dan Studi Independen Bersertifikat (microcredentials), Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) serta Pertukaran Mahasiswa Merdeka.

“Program itu akan dimulai pada Agustus/September 2021,” ucapnya.

Dalam Kampus Mengajar, Kemdikbud mengajak mahasiswa untuk menjadi agen perubahan pendidikan dengan mengajar di berbagai SMP terpilih. Mahasiswa membantu pembelajaran literasi dan numerasi untuk pelajar SMP selama satu semester dengan tujuan peningkatan skor Programme for International Student Assessment (PISA).

Pada Magang dan Studi Independen Bersertifikat (microcredentials), biaya hidup dan jaminan SKS diberikan untuk mahasiswa yang berhasil diterima magang pada program dan organisasi kelas dunia yang diakui Kemdikbud selama 1 sampai 2 semester secara penuh.

Dalam program tersebut, mahasiswa akan terlibat dalam pemecahan masalah atau isu nyata, dapat bimbingan secara full time, serta imersif dan disertai sertifikat industri. “Uang saku dan biaya hidup selama magang disubsidi oleh Kemdikbud,” ujarnya.

Beasiswa mobilitas internasional Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) diberikan ke mahasiswa S1 yang belajar 1 sampai 2 semester di perguruan tinggi luar negeri terpilih.

Mahasiswa dapat memilih beberapa jenis kegiatan, yaitu student exchanges selama satu semester yang berjumlah 10 hingga 20 SKS, visiting student programme selama satu semester yang berjumlah 10 hingga 20 SKS, atau short courses di bawah 1 semester dengan jumlah SKS variatif.

Program lainnya dari Kampus Merdeka yang didukung LPDP adalah Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Program itu memberi beasiswa untuk mahasiswa yang melakukan pertukaran ke perguruan tinggi lain di dalam negeri selama satu semester.

Tujuan program agar mahasiswa bisa saling mengenal mahasiswa lain dalam satu daerah atau daerah lainnya. Hal itu guna mempelajari keragaman kebudayaan Indonesia serta mendorong penguatan dan perluasan kompetensi akademik mahasiswa.

LPDP juga terlibat dalam pengembangan program yang ditujukan bagi dosen dan tenaga kependidikan. Di antaranya, beasiswa dosen regular S2 dan S3, riset keilmuan, serta magang di industri dan di perguruan tinggi.

Selain itu, ada program yang ditujukan bagi guru dan tenaga kependidikan, seperti beasiswa S2 guru untuk kuliah di perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri, sertifikasi guru (microcredentials), serta beasiswa S3 bagi guru untuk kuliah di perguruan tinggi dalam negeri.

Pengembangan program vokasi juga semakin diperluas, antara lain magang di industri untuk guru SMK; beasiswa S1 untuk guru SMK; praktik kerja lapangan untuk siswa SMK; beasiswa kegiatan dosen vokasi di luar kampus; sertifikasi, magang dan pelatihan dosen dan tenaga kependidikan vokasi; beasiswa dosen vokasi S2 dan S3 di dalam dan luar negeri; serta penguatan riset dan riset-riset keilmuan dosen vokasi.

Untuk jenjang SMA, tersedia program beasiswa S1 penuh untuk siswa berprestasi dan non-prestasi yang diterima di perguruan tinggi terbaik dunia. Serta beasiswa S2 bagi mahasiswa berprestasi yang berkuliah di perguruan tinggi dalam dan luar negeri.

Dan program beasiswa kebudayaan bagi pelaku budaya dan seni di Tanah Air, yaitu beasiswa S1 kebudayaan di dalam negeri, serta beasiswa S2 kebudayaan bail di dalam maupun luar negeri. Program beasiswa ini baru pertama kali dilakukan Kemdikbud.

Direktur LPDP menyebutkan, kriteria perguruan tinggi tujuan dan proses untuk program beasiswa dipertajam. Hal itu guna menjamin kualitas pembelajaran penerima beasiswa.

“Kriteria dan metodologi seleksi perguruan tinggi tujuan untuk semua program beasiswa akan dibuat lebih terstruktur dan dipertajam untuk menjamin kualitas pembelajaran penerima beasiswa,” katanya menegaskan.

Selanjutnya, daftar universitas tujuan dibuat secara sistematis, seperti agregasi dari tiga ranking terbaik dunia (QS, Times Higher, ARWU/Shanghai Ranking), universitas terbaik di negara terpilih, dan program studi terbaik per topik (by subject).

Kemudian, pendaftar dengan Letter of Acceptance (LoA) unconditional yang diterima di kampus tujuan akan dipermudah prosesnya. Bagi pendaftar yang belum punya LoA akan dibantu proses pendaftarannya.

Untuk informasi detail tentang setiap program dan pendaftaran, peminat dapat mengunjungi laman beasiswa LPDP melalui tautan https://beasiswalpdp.kemenkeu.go.id/ atau laman Kemendikbud melalui tautan https://beasiswa.kemdikbud.go.id/.

Semua program akan dibuka untuk pendaftaran mulai 2 Mei 2021. Pertanyaan seputar program dapat disampaikan melalui helpdesk-beasiswa@kemdikbud.go.id.***