JAKARTA (Suara Karya): Kementerian Koperasi dan UKM mengapresiasi jajaran pengurus Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) yang telah berkomitmen menjalankan salah satu prinsip koperasi dengan menyelenggarakan pendidikan perkoperasian bagi anggotanya.
Ini merupakan kewajiban pengurus koperasi untuk memberikan program pelatihan pendidikan perkoperasian dalam rangka meningkatkan pengetahuan di bidang koperasi.
“Pelaksanaan pendidikan perkoperasian bagi anggota, mencerminkan pengelolaan organisasi pada Kopsyah BMI telah sesuai dengan asas dan prinsip koperasi, selain berupaya untuk memberikan pelayanan kepada anggota, Kopsyah BMI juga berkomitmen terhadap pengembangan sumber daya manusia insan koperasi. Sehingga organisasi dan kinerja koperasi dapat berjalan dengan baik,” kata Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Prof Dr Rully Indrawan saat membuka Pendidikan Perkoperasian untuk anggota Kopsyah BMI tahun 2019 dengan tema “Model BMI Syariah untuk pemerataan ekonomi yang mensejahterakan,” di Tangerang, Rabu (4/9/2019).
Selain itu, imbuhnya, pendidikan ini dapat meningkatkan partisipasi anggota dalam mengembangkan usaha permodalan serta terciptanya profesionalisme manajemen SDM koperasi dalam rangka menuju koperasi yang berkualitas.
Fungsi koperasi itu, jelas Rully, berkelompok supaya usahanya ringan dan menciptakan biaya yang lebih murah. Dengan demikian, usaha yang dimiliki anggota koperasi akan terbantu.
“Membangun koperasi sama saja membangun peradaban masa depan yang lebih baik dan berkoperasi itu karena kita merasakan ada manfaatnya,” papar Rully.
Untuk itu, ia berharap anggota Kopsyah BMI memiliki keyakinan hati berkoperasi untuk perekonomian yang lebih baik.
Acara dihadiri oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Banten Dr H Tabrani, Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kab Tangerang Drs H Teddy Suwardi MSi, Pemred majalah Peluang yang sekaligus pemateri H Irsyad muchtar, Ketua Pengurus sekaligus Presiden Direktur Kopsyah BMI Kamaruddin Batubara SE ME beserta jajaran pengurus lainnya, Ketua Pengawas Operasional Kopsyah BMI H Didi Budiharta SH beserta jajaran, Anggota Pengawas Syariah H Trisiladi dan para anggota Kopsyah BMI.
Kamaruddin Batubara mengatakan, Kopsyah BMI merupakan koperasi yang pengelolaannya dilakukan dengan pola syariah, infak, wakaf dan zakat. “Kini Kopsyah BMI menjadi koperasi terbesar se Indonesia dalam mengumpulkan wakaf. Hingga 31 Agustus kemarin, nilai wakaf kita sebesar Rp 6,2 Miliar,” kata Kamarudin.
Kopsyah BMI, tambahnya, bisa membangun rumah gratis bukan hanya pada anggota tapi juga masyarakat. Ada juga santunan untuk anggota yang sakit, memberikan kursi roda bagi anggota yang sakit, penyediaan ambulan, beasiswa bagi anak yatim dan aktivitas sosial lainnya.
“Kita gerakkan setiap anggota berwakaf Rp2.000 per minggu dan infaq Rp1.000 per minggu,” paparnya.
Di sela-sela acara, diberikan kesempatan kepada Norma Yohana untuk menceritakan testimoninya saat memulai usaha dengan meminjam modal dari Kopsyah BMI sekitar 2010, sebesar Rp5 juta. Dengan modal itu, Norma yang awalnya hanya seorang ibu rumah tangga kini sudah dikenal di Kemenaker dan daerah-daerah lain termasuk di sejumlah negara, karena mempunyai usaha distributor minuman. Kini ia sudah memiliki 10 SPG, 2 sopir dan 1 armada.
Usai membuka acara, Prof Rully beserta rombongan menghadiri acara penyerahan hibah rumah siap huni kepada Ramsinah, persembahan Kopsyah BMI di Kampung Katomas, Tigaraksa. Acara juga dihadiri Wakil bupati tangerang H Mad Romli SH MM, tokoh masyarakat, tokoh agama dan para anggota Kopsyah BMI.
Ini rumah ke-183 yang dibangun kopsyah BMI dan yang ke-116 di Kabupaten Tangerang. “Semangat kami adalah berbagi, ini sebagian dari keuntungan koperasi kita berikan ke sini. Dan yang membangun koperasi konsumen Kopsyah BMI,” jelas Kamarudin.
Wakil Bupati Tangerang Mad Romli dalam kesempatan itu langsung menyatakan menjadi anggota Kopsyah BMI. Ia juga mengapresiasi Kopsyah BMI yang turut berpartisipasi membangun masyarakat.
Di akhir pidatonya Prof Rully mengungkapkan bahwa inilah makna kebersamaan, “mari kita introspeksi, dari ujung kaki sampai ujung kepala ada keterlibatan orang lain. Ternyata kita tidak bisa lepas dari orang lain, jangan sungkan-sungkan untuk bekerja sama dalam hal kebaikan,” pungkas Rully. (gan)