Setelah Turki, Bantuan Logistik 75 Ton dari Indonesia Tiba di Suriah

0

JAKARTA (Suara Karya): Selain ke Turki, Indonesia juga memberi bantuan logistik 75 ton kepada Suriah. Bantuan tersebut untuk korban gempa berkekuatan 7,8 SR di wilayah Suriah Utara pada 6 Februari 2023 lalu.

Diplomasi kemanusiaan itu dipimpin langsung Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Sudirman.

Delegasi Indonesia yang membawa bantuan logistik untuk korban gempa bumi Suriah berjumlah 21 orang. Menggunakan 2 pesawat Garuda Indonesia, bantuan untuk korban gempa Suriah tiba di Bandara Internasional Damaskus pada Rabu (22/2/23) waktu setempat.

Dalam kesempatan itu, Sudirman didampingi Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Fajar Setyawan. Bantuan diterima secara simbolis oleh Dubes Indonesia di Damaskus Wajid Fauzi dan wakil pemerintah Suriah, Deputy Minister of Local Admibistation and Environment, Moutaz Douaji.

Sudirman menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo yang berharap diplomasi kemanusiaan oleh Pemerintah Indonesia dapat membantu kehidupan penyintas gempa di Suriah menjadi lebih baik.

“Presiden Joko Widodo meminta Menko PMK Muhadjir Effendy untuk mengemban misi kemanusiaan ke Turki dan Suriah. Beliau memimpin rombongan ke Turki dan kami ditugaskan Suriah,” ujarnya.

Sudirman menjelaskan, delegasi Indonesia membawa bantuan 75 ton berupa makanan, pakaian tebal, selimut dan berbagai kebutuhan di musim dingin.
Selain bantuan uang sebesar 1 juta dolar Amerika.

“Serta dukungan Middle Urban Search and Rescue Team (MUSAR) dan Emergency Medical Team (EMT) untuk para korban gempa di Suriah,” kata Sudirman.

Pemerintah Suriah melalui Deputy Minister of Local Admibistation and Environment, Moutaz Douaji mengucapkan terima kasih atas bantuan yang luar biasa dari pemerintah Indonesia. Mengingat bantuan tersebut dibawa dengan jarak yang sangat jauh dari Indonesia.

Sebagai informasi, Suriah Utara termasuk wilayah yang terdampak paling parah akibat gempa berkuatan 7,8 SR pada 6 Februari lalu. Sebanyak 5.800 warga tewas dan 5 juta orang di Syiria kehilangan tempat tinggal. Situasi semakin memperburuk akibat perang saudara di tetangga Turki itu.

Keseluruhan korban gempa termasuk di Turki mendekati 50 ribu tewas dan 26 juta orang kehilangan tempat tinggal. Sebagian dari mereka tinggal di tenda-tenda pengungsian. Kondisi diperberat karena cuaca dingin yang mendekati 0 derajat Celcius.(Tri Wahyuni)