JAKARTA (Suara Karya): Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mulai melirik kompetisi internasional untuk ilmu non-eksakta. Hal itu terlihat pada rencana keberangkatan siswa Indonesia ke International Economic Olympiade tingkat SMA di Rusia, pada 12-24 September 2018.
“Tiga siswa yang akan ke Rusia sebelumnya adalah para Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang ekonomi,” kata Direktur Pembinaan SMA (Sekolah Menengah Atas), Kemdikbud, Purwadi Sutanto di Jakarta, Kamis (12/7).
Purwadi mengatakan hal itu usai melepas sekaligus enam tim olimpiade Indonesia yang akan bertarung atas nama bangsa di enam negara berbeda, selama Juli-September 2018. Disebutkan, antara lain, olimpiade biologi di Iran pada 15-22 Juli, olimpiade Kimia di Praha (19-29 Juli) dan olimpiade fisika di Portugal (21-29 Juli).
Selain itu, lanjut Purwadi, masih ada ajang kompetisi olimpiade geografi di Kanada pada 30 Juli-7 Agustus, lomba debat tingkat dunia di Kroasia (17-27 Juli) dan olimpiade ekonomi di Rusia (12-24 September). “Untuk tim olimpiade matematika saat ini masih berkompetisi di Rumania,” ujarnya.
Purwadi berharap terjadi lagi tradisi emas untuk bidang sains yang dilombakan seperti matematika, fisika, kimia dan biologi. “Kami tak memasang target tertentu, hanya berharap pada para siswa untuk dapat mempertahankan tradisi emas,” ujarnya.
Ditambahkan, para tim olimpiade sebelum berangkat menjalani masa pelatihan selama 2 minggu. Tenaga pengajar berasal dari perguruan tinggi ternama di Indonesia. “Dari sekitar 30 juara OSN per bidang, kami seleksi lagi hingga terpilih 3-4 siswa terbaik untuk setiap bidangnya,” ujar Purwadi.
Bagi para peraih medali emas kompetisi internasional, kata Purwadi, pemerintah menyediakan beasiswa kuliah di luar negeri untuk peraih medali emas. Peraih medali perak dan perunggu, beasiswa di kampus dalam negeri.
“Untuk program studi yang linier dengan bidang ilmu yang dilombakan, para pemenang bisa bisa masuk tanpa seleksi. Tetapi jika pindah jalur, misalkan, pemenang olimpiade fisika ingin masuk prodi komputer harus ikut tes masuk,” ujarnya.
Terkait keikutsertaan siswa Indonesia pada olimpiade ekonomi di Rusia, Kasubdit Peserta, Direktorat Pembinaan SMA, Kemdikbud, Suharlan menjelaskan, hal itu baru pertama kali dilakukan. Karena itu ia tak memasang target perolehan medali.
“Tak seperti ilmu eksakta yang serba pasti, dalam ilmu ekonomi itu banyak mahzabnya. Kami ingin liat dulu seperti apa kompetisinya. Karena itu kami tak pasang target. Semoga para siswa mampu bersaing,” ujar Harlan menandaskan. (Tri Wahyuni)