SmartASN akan Diujicobakan di 79 Kementerian/Lembaga

0

JAKARTA (Suara Karya): Aparatur sipil negara (ASN) kini memiliki platform media sosial yang diberi nama SmartASN. Tak sekadar berinteraksi di ruang maya, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran dan pengembangan diri.

Uji coba SmartASN akan diberlakukan pada 78 kementerian dan lembaga (K/L) dan Otorita Ibu Kota Negara (IKN).

SmartASN dikembangkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) agar tercipta kolaborasi berbasis digital bagi seluruh ASN di Indonesia.

“Saat ini uji coba dilakukan di 78 kementerian dan lembaga plus satu Otorita IKN. Tahun depan, uji coba diterapkan pada semua ASN di pemerintah daerah,” kata Asisten Deputi Percepatan Transformasi Digital Manajemen SDM Aparatur, Kementerian PANRB, Katmoko Ari Sambodo, dalam acara Bimbingan Teknis Platform Digital Pengelolaan ASN (SmartASN) secara daring, Senin (20/11/23).

Untuk saat ini, Kementerian PANRB bersama instansi terkait sedang mengumpulkan data yang nantinya akan masuk dalam SmartASN. Tampilan SmartASN diciptakan persis seperti media sosial pada umumnya sehingga mudah digunakan.

“Pengguna bisa menulis semacam status tanpa batasan karakter,” ujarnya.

Ari menambahkan, pengguna juga bisa melihat-lihat profil pengguna lainnya. Namun, setiap pengguna bisa memilih informasi apa saja yang ditampilkan dalam profil.

“Sistematikanya sama dengan media sosial yang ada saat ini, dimana sesama ASN bisa saling ‘follow’, ngobrol dan lain sebagainya,” ujar Ari.

Pengguna juga bisa menggunakan modul pembelajaran dalam beberapa bentuk. Pertama, buku elektronik (e-book). Buku tersebut bisa dibagikan ke pengguna lainnya.

Kedua, audio book, semacam e-book tetapi bisa didengar. Selain juga ada rekaman ‘podcast’ dan ‘talkshow’. Jenis pembelajaran ketiga adalah informasi acara seperti webinar atau seminar.

SmartASN juga memiliki pembelajaran sosial dengan membentuk kelompok belajar. Ada yang berperan sebagai pembelajar, ada juga pengguna yang berperan sebagai pakar.

SmartASN menyediakan fitur kuis yang waktunya bisa diatur oleh pengguna. Misalkan, kuis bahasa Jepang, yang mana pertanyaan akan muncul setiap hari tertentu dalam satu minggu, dan pada jam tertentu.

“Platform ini mempunyai fitur talenta. Para pengguna dapat menyampaikan rencana atau target pengembangan diri secara individu, dan menyampaikan aspirasinya terkait rencana posisi jabatan di masa datang,” ujarnya.

Di ujung acara, Ari menjelaskan ada ‘event’ SmartASN Phoria. ASN dari setiap instansi kementerian, lembaga, dan Pemda bisa menunjukkan kontribusi aktif dalam berinteraksi dan berkolaborasi pada SmartASN.

“Ada sejumlah kategori, yakni Postingan Paling Inspiratif, Konten Pembelajaran Terbaik, Kontributor Pembelajaran Terfavorit, serta Instansi Piloting Terbaik. Pemenang akan mendapat hadiah berupa smartwatch. (Tri Wahyuni)