Suara Karya

Soal Pembangunan Infrastruktur, Siti Nurbaya: Penting bagi Kemajuan dan Ketahanan Wilayah

Alumni IPB Gogor yang juga Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya bakar.

JAKARTA (Suara Karya): Kebijakan pembangunan infrastuktur yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam empat tahun terakhir, tak hanya bertujuan untuk menunjang kemajuan seluruh provinsi di Tanah Air, tetapi juga untuk ketahanan wilayah.

Selain itu, pembangunan infrastruktur tersebut, mencerminkan gaya (style) kepemimpinan Jokowi yang sesuai dengan teori wilayah, sebagaimana tertuang dalam buku ‘Regional Planning: Introduction and Explanation by Melville C. Branch Praeger (1988).

Pernyataan tersebut, dikemukakan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) yang juga sebagai alumni IPB, Siti Nurbaya Bakar, saat menjadi pembicara kunci (keynote speech) dalam bedah buku ‘Jokowi Perjalanan Karya bagi Bangsa: Menuju Cahaya’, di Puri Begawan, Bogor, Jawa Barat, Minggu (3/2/2019).

“Oleh karena itu, infrastruktur yang menjadi bagian penting agenda Presiden Jokowi dan dirangkum dalam buku ini, juga merupakan hal yang secara teoritik memang harus dilakukan. Selain untuk memenuhi pembangunan wilayah, sangat penting juga untuk semakin memperkuat ketahanan wilayah dan ketahanan nasional kita,” ujar Siti Nurbaya.

Diungkapkan Siti, relevansi dirinya hadir dalam bedah buku dan ‘concern’ tentang konteks dan konten buku ini, mengingat dirinya merupakan alumni IPB angkatan 12, masuk 20 Februari 1975 dan lulus 19 Februari 1979 dan wisuda tanggal 27 April 1979.

“Buku karya Alberthiene Endah ini merupakan ‘story telling’ tentang aktualisasi seorang anak manusia bernama Joko Widodo sejak kecil hingga kiprahnya saat ini dan juga mimpi-mimpi besar optimistik bangsa Indonesia ke depan,” katanya.

Penulis buku ‘Sosok Jokowi Menuju Cahaya’ Alberthiene Endah mengatakan bahwa dirinya sangat senang berkesempatan mewawancarai Jokowi. Di mata dia, Jokowi mempunyai nilai-nilai yang mengharukan dalam kehidupannya.

“Menulisnya harus menggunakan mata hati bagi saya. Saya mulai menulis pada bulan Mei 2018 sampai September 2018. Saya tidak ada kesulitan menulis buku ini, karena saya sudah pernah menulis tentang Jokowi. Kemarin saya tinggal menggali apa yang terjadi akhir-akhir ini. Saya juga bisa ikut aktivitas pak Jokowi selama menulis dan dapat disimpulkan Jokowi itu punya kesederhanaan, kejujuran dan kerja yang kongkrit,” ujar Alberthiene Endah.

Diskusi yang dipandu mantan Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia, Cyrillus I Kerong ini, mengupas sosok Jokowi dan mendalami kinerja yang selama ini dilakukan. Dengan semakin paham, maka para pendukung Jokowi bisa menularkan kebaikan Jokowi kepada masyarakat secara obyektif.

Ratusan peserta yang tergabung dalam Keluarga Alumni IPB (KamIPB) dan kampus-kampus se-Bogor Raya, hadir mendengarkan paparan dari penulis buku Jokowi, Alberthiene Endah, juga pembahas dari IPB Imam Sugema, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor KH Mustofa Abdullah Bin Nuh, dan anggota DPR Budiman Sudjatmiko.

Jokowi Membangun Keadilan

Siti Nurbaya yang lulus dari kampus IPB ini baik S-1 (1979) dan S-3 (1998) menjelaskan, dalam konteks kepemimpinan Jokowi, setidaknya secara intelektual bisa dilihat hal-hal yang relevan dengan keilmuan dalam kepemimpinan Presiden Jokowi; yang ini jelas mempertegas bahwa pemimpin tidak bisa asal-asalan, harus cermat dan memiliki landasan-landasan. Pancasila dan UUD 1945 (ideologis dan konstitusi), serta landasan operasional dan tentu berbagai atribut lain yang dibutuhkan seperti sensitifitas terhadap persoalan rakyat.

Ditegaskan dalam buku ini pandangan sangat prinsip dari Jokowi bahwa keadilan itu ialah sensitif terhadap persoalan rakyat. Dan itu sangat tepat dan relevan dengan prinsip-prinsip apa gunanya pemerintah untuk rakyat.

Lebih lanjut dipaparkan Siti Nurbaya, secara teori bahwa demokrasi membangun saluran untuk besuara atau voice serta menghasilkan pilihan-pilihan yang baik supaya adil untuk rakyat atau choice.

Itulah yang dibangun dan dikerjakan oleh Presiden Jokowi. Memberi ruang untuk bersuara, bertatap muka, mendengarkan hadir di tengah rakyat, memimpin ditengah rakyat, merasakan kesulitan rakyat.

Dalam kaitan tugas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kata dia, sesungguhnya gaya kepemimpinan Presiden Jokowi saat ini sangat relevan dalam mencapai tujuan pembangunan LHK. Karena yang dijaga oleh KLHK ialah berkaitan dengan hal-hal Kedaulatan Negara dan Produktivitas Bangsa, Kebijakan alokasi/distribusi, Perizinan; Supervisi dan Pembinaan (stewardship), Pengawasan, dan  Penegakan Hukum.

“Hal ini berkaitan dengan posisi bahwa: Hutan merupakan sumber plasma nutfah yang kaya keanekaragaman hayati. Lalu, hutan merupakan sistem penyangga kehidupan dengan fungsi ekologi, ekonomi dan sosial. Kemudian, hutan merupakan komponen penting dalam perubahan iklim dan hutan merupakan pendukung pembangunan penyedia ruang/lahan,” ujar Siti Nurbaya.

Sementara itu, Ketua KamIPB Titik Wijayanti menyebutkan bahwa kegiatan itu merupakan salah satu upaya untuk terus menggelorakan dukungan bagi Jokowi dan Ma’ruf Amin. Dengan diskusi tersebut maka publik semakin paham tentang figur Jokowi yang tetap konsisten untuk terus membangun Indonesia. “Sosok Jokowi semakin dipahami sehingga publik tidak tertipu dengan hoaks yang menyebarkan kebencian,” ujarnya.

Sebelumnya, KamiIPB bergabung dengan ribuan alumni perguruan tinggi negeri (PTN) dan swasta dalam deklarasi mendukung Jokowi-Maruf Amin di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (12/1). Ratusan alumni IPB tersebut berbaur bersama ribuan alumni dari Universitas Indonesia (UI), dan berbagai perguruan tinggi negeri dan lainnya.  (Gan)

Related posts