
JAKARTA (Suara Karya): Sony Subrata, muncul menjadi salah satu calon Menteri Komunikasi dan Informatika di Kabinet Jokowi periode mandatang dalam sebuah survei yang tengah beredar luas di berbagai whatsapp group.
Diketahui, direktur lembaga analisa media sosial PoliticaWave ini, sering memberikan prediksi terkait hasil hasil Pilpres, Pileg dan Pilkada di Indonesia.
Melalui lembaga yang dipimpinnya, sistem Algoritma PoliticaWave menganalisa percakapan di media sosial dan media online sejak tahun 2012 hingga sekarang.
Sony mengungkapkan bahwa dirinya sama sekali tidak berminat menjadi seorang Menteri meskipun ia mendukung berbagai kebijakan yang diambil oleh Pemerintahan Jokowi.
Namun demikian, Sony mengatakan kalu dirinya tak tertarik menjadi menteri atau pejabat apapun. “Saya sudah cukup senang dengan kehidupan saya saat ini. Saya bisa melakukan riset terkait beragam isu publik, bisa berdiskusi dengan berbagai kalangan pengambil kebijakan, serta masih ada waktu bersama keluarga hingga beristirahat dengan santai di rumah.” ujarnya di Jakarta, Rabu (15/5/2019).
Dia mengungkapkan, menjadi menteri di eranya Jokowi, apalagi di periode 2019-2024 mendatang, bersiaplah untuk kerja ekstra keras dan lembur tanpa batas waktu. Pastinya juga bersiaplah di komplain istri dan keluarga, karena akan mengikuti ritme kerja Pak Jokowi yang akan jauh lebih intens daripada periode sebelumnya.
Memiliki latar belakang pendidikan di bidang strategi komunikasi, Sony Subrata lulus dari University of New South Wales, Sydney, Australia, acapkali berdiskusi dan bertukar pikiran dengan sejumlah aktivis, akademisi hingga petinggi lembaga Pemerintahan untuk membahas masa depan Indonesia.
“Saya ini tipikal pekerja keras saat masih duduk di bangku kuliah. Tetapi yang saya perhatikan, Pak Jokowi ini kerjanya jauh lebih keras daripada saya. Indonesia perlu pemimpin dan sekaligus pelayan publik seperti Pak Jokowi.” kata Sony.
Sony juga sangat meyakini jika di Kabinet Jokowi mendatang, akan diisi oleh sosok-sosok muda yang tangguh, enerjik dan tahan banting.
“Lagipula Pak Jokowi butuh sosok Menteri-Menteri yang muda. Usia saya saat ini lebih dari 50 tahun. Sudah lewat masa saya. Sekarang waktu yang tepat bagi anak-anak muda untuk duduk di Kabinet demi masa depan Indonesia yang lebih cerah. Selain itu, saya berharap bisa melihat lebih banyak kaum perempuan duduk di Kabinet,” katanya. (Pramuji)