JAKARTA (Suara Karya): Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan, menyatakan stimulus listrik yang diberikan pemerintah kepada masyarakat sangatlah membantu. Hal ini dapat mengurangi beban perekonomian masyarakat, membantu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) serta sebagai penggerak perekonomian.
“Listrik saat ini sudah menjadi satu kebutuhan utama bagi masyarakat. Sehingga adanya listrik juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat baik di kota maupun di daerah, disisi lain juga dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan juga perkembangan zaman di era yang serba online,” kata Mamit di Jakarta, Kamis (22/7/2021).
Diungkapkannya, UMKM merupakan sektor yang sangat terpukul dari dampak pandemi Covid-19, karena usaha mereka terganggu. Tak hanya itu, industri besar pun saya kira mengalami kejadian yang sama, akan tetapi industri kecil memang sangat membutuhkan support dari pemerintah agar dapat bertahan.
Sementara, kerugian yang didapati dari perpanjangan stimulus ketenagalistrikan ini yaitu menambah beban negara.
“Bicara kerugian sebenarnya ini bukan kerugian, melainkan bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat. Negara hadir, negara ingin membantu masyarakat yang, dan negara tidak ingin masyarakat terbebani dengan kondisi seperti ini (Pandemi Covid-19),” ujarnya.
Untuk diketahui, pada golongan Pemerintah sebanyak 4 golongan yakni P-1/TR (450 VA, 900 VA, 1.300 VA dan 2.200 VA s/d 5.500 VA). Tidak mendapat subsidi.
Pada golongan traksi dan curah masing-masing 1 golong yakni T/TM di atas 200 kVA dan C/TM di atas 200 kVA. Pada golongan ini tidak mendapatkan subsidi.
Sementara, terdapat 13 golongan tarif pelanggan yang non subsidi yaitu golongan tarif Rumah Tangga sebanyak 5 golongan di antaranya R-1/TR 900 VA-RTM, 1.300 VA, dan 2.200 VA), R-2/TR 3.500 VA s.d 5.500 VA dan R-3/TR 6.600 VA keatas.
Lalu golongan tarif pelanggan Bisnis Besar terdapat 2 golongan yaitu B-2/TR 6.600 VA s.d 200 kVA dan B-3/TM diatas 200 kVA. Masih mendapatkan subsidi.
Lalu, pelanggan Industri Besar sebanyak 2 golongan yakni I-3/TM diatas 200 kVA dan I-4/TT 30.000 kVA ke atas. Masih mendapatkan subsidi.
Sedangkan untuk tarif pelanggan golongan Pemerintah sebanyak 3 pelanggan yakni P-1/TR 6.600 VA s.d 200 kVA, P-2/TM di atas 200 kVA, dan P-3/TR..
Kemudian untuk pelanggan tarif Layanan Khusus terdapat 1 pelanggan yakni L/TR, TM, TT.
Sesuai dengan UU nomor 30 tahun 2007 tentang Energi UU nomor 30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan, Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyediakan dana untuk kelompok masyarakat tidak mampu.
Sementara itu, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, Bob Saril memastikan pihaknya siap mengesekusi program perpanjangan stimulus bagi pelanggan rumah tangga hingga industri. Hal ini sekaligus dalam rangka mensukseskan perpanjangan masa PPKM Darurat. Dukungan PLN terhadap kesuksesan program stimulus ini dimulai dengan memastikan kehandalan pasokan dan kehandalan cadangan listrik. Dengan begitu tidak ada pemadaman listrik yang terjadi di tengah masyarakat banyak beraktifitas di rumah.
Bob menegaskan bahwa saat ini kapasitas pembangkit listrik PLN secara nasional mencapai 62.915 mega watt dengan total pelanggan mencapai 80,4 juta pelanggan. Dengan kapasitas tersebut dipastikan tidak ada kekurangan pasokan listrik khususnya bagi pelanggan rumah tangga dan industri.
“Kami merespon dan siap melayani pelanggan yang akan melakukan kegiatan dari rumah work from home atau belajar dari rumah sehingga kita harus jaga kehandalan jaringan listrik sehingga tidak ada gangguan kelistrikan. Untuk jaga kehandalan itu pertama kita harus sediakan suatu layanan yang cukup dari sisi daya dan ada spare (cadangan) yang mamadahi,” katanya.
Kesiapsiagaan PLN untuk mendukung program PPKM Darurat serta perpanjangan program stimulus adalah dengan menyiapkan posko-posko yang tersebar di berbagai wilayah untuk merespon segala kejadian di sektor pasokan kelistrikan. Posko ini beroperasi 7×24 jam dengan menyiagakan personil dan juga peralatan yang dibutuhkan agar ketika terjadi pemadaman atau masalah pasokan listrik bisa langsung direspon. (Pramuji)