
JAKARTA (Suara Karya): Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Trisakti setiap tahun menggelar acara parent’s day atau hari orangtua dengan tema-tema yang unik. Tahun ini bertema Jepang dengan tajuk ‘Natsukashii’ atau nostalgia.
“Kami ingin memberi kenangan pada orangtua dengan sesuatu yang berbeda, sehingga momen malam ini menjadi kenangan yang tak terlupakan,” kata General Manager STP Trisakti Parent’s Day, Vincentia Sheren di kampus Bintaro, Jakarta, Rabu (12/6/2019) malam.
Auditorium kampus pada malam itu dihiasi dengan bunga khas Jepang, sakura mulai dari koridor hingga panggung acara. Panitia acara pun tak mau kalah aksi, mereka menggunakan busana tradisional Jepang, kimono berwarna cerah.
“Makanan yang kami sajikan pun ala Jepang. Tapi menu-nya kami buat lebih fusion, agar sesuai dengan lidah Indonesia,” kata Sheren yang didampingi Wakil Ketua STP Trisakti Bidang Kerjasama dan Pemasaran, Ismeth Emier Osman dan General Advisor of STP Parent’s Day, Michael Khrisna Aditya.
Ismeth menambahkan, Parent’s Day merupakan acara tahunan yang telah digelar STP Trisakti sejak 1991 lalu. Lewat acara itu diharapkan tercipta momen berharga antara orangtua dengan pengelola kampus anaknya.
“Kami undang orangtua masuk kampus sebanyak 3 kali. Pertama, calon mahasiswa harus didampingi orangtua saat ujian seleksi masuk STP Trisakti. Anaknya ujian, orangtua mendengarkan penjelasan seputar kampus dan dunia pariwisata,” ujarnya.
Setelah itu, lanjut Ismeth, orangtua diundang lagi ke acara parents day bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan 4 semester pelajaran. Orangtua akan melihat “kerja” anaknya yang didapat selama masa kuliah itu.
“Ketiga, saat wisuda kelulusan. Orangtua kami ajak untuk terus mendampingi anaknya saat akan kuliah, selama perkuliahan dan saat kelulusannya,” ucap Ismeth.
Ditanya soal Jepang sebagai tema, Sheren menjelaskan, karena negara itu dikenal dengan budaya menghormati orangtua, memiliki aneka makanan yang bercitarasa segar serta hal lainnya yang ikonik dari Jepang.
Dalam mewujudkan idenya, Sheren dibantu 145 mahasiswa tahun angkatan yang sama dengan dirinya, yaitu 2017 baik Diploma 3 maupun Diploma 4. Dari jumlah itu, pekerjaan dibagi dalam 14 departemen yaitu manajemen, marketing, food and beverage, front office, event, art, kitchen, pastry, crew meal, steward, public relations dan dokumentasi, equipment, housekeeping dan purchasing.
“Jadi dalam menjalankan ide ini, kami bertindak seperti dalam dunia bisnis yang sebenarnya. Setiap mahasiswa memiliki job masing-masing. Semua orang yang terlibat harus serius, karena ini kerja tim. Dan ini menjadi penilaian bagi kampus,” katanya. (Tri Wahyuni)