Suara Karya

STP Trisakti Raih Posisi 3 Besar Kampus Swasta Berkinerja Penelitian Tertinggi

JAKARTA (Suara Karya): Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Trisakti berhasil raih posisi tiga besar kampus swasta dengan kinerja penelitian tertinggi dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III Jakarta. Prestasi itu berdasarkan Klasterisasi Pendidikan Tinggi Kategori Sekolah Tinggi tahun 2020.

Penghargaan tersebut diserahkan Kepala LLDikti Wilayah III Jakarta, Agus Setyo Budi kepada Kepala Pusat Penjamin Mutu STP Trisakti, Fachrul Husain Habibie disela Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) yang dihadiri 282 Pimpinan PTN dan PTS, Kamis (26/11/20).

Dua prestasi lainnya yang diraih STP Trisakti, disebutkan Agus Setyo Budi, yakni peringkat ke-2 kampus swasta dengan persentase jabatan akademik dosen dan sertifikat pendidik dosen terbanyak kategori sekolah tinggi tingkat Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III.

“Prestasi ketiga adalah STP Trisakti memiliki skor tertinggi pada Klasterisasi Perguruan Tinggi Kategori Sekolah Tinggi di lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III tahun 2020,” tuturnya.

Dalam pidatonya, Agus Setyo Budi menuturkan, pandemi corona virus disease (covid-19) yang terjadi dalam 8 bulan terakhir telah mengubah tatanan kerja sekaligus industri di Indonesia. Agar dapat bertahan, perguruan tinggi perlu melakukan inovasi dan reka cipta demi menggeliatkan ekonomi.

“Karena itu, kolaborasi antara pendidikan tinggi, dunia kerja dan dunia usaha sangatlah penting. Program Kampus Merdeka merupakan terobosan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mempersiapkan sumber daya manusia unggul dalam menghadapi tantangan di masa depan,” ujarnya.

Terkait pencapaian tersebut, Ketua STP Trisakti Fetty Asmaniati mengucapkan rasa syukur dan berterima kasih kepada seluruh civitas akademika STP Trisakti. Pencapaian itu, diharapkan memberi semangat untuk terus berkarya dan bermanfaat bagi banyak orang.

“Kinerja perguruan tinggi, salah satunya dinilai dari kualitas dosen dan kualitas penelitiannya. Dan STP Trisakti berhasil membuktikan keunggulan dari dua aspek tersebut,” kata Fetty menegaskan.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Nizam dalam sambutannya secara daring mengajak perguruan tinggi di Indonesia untuk bergerak lebih cepat agar dapat bersaing secara global. Karena itu, pemerintah fokus pada peningkatan jumlah lulusan dengan melakukan berbagai transformasi.

“Satu upaya pemerintah yaitu pendanaan perguruan tinggi yang bertujuan lulusan lebih mudah dapat kerja, dosen lebih mengerti kebutuhan masyarakat dan industri, kurikulum lebih mengasah keterampilan, kolaborasi dan pemecahan masalah,” ucapnya.

Nizam menyebut perkembangan yang diharapkan, antara lain mahasiswa dapat meningkatkan interaksi belajar dalam skema hak belajar 3 semester di luar program studi. Jika itu dilaksanakan, maka tercipta hubungan link&match antara kampus dan dunia kerja, dimana output pembelajaran terlihat pada capaian mahasiswa.

“Prinsip Kampus Merdeka yang digulirkan Kemdikbud akan mewujudkan ekosistem untuk menghasilkan SDM unggul serta beragam karya dari perguruan tinggi ke dunia nyata,” katanya.

Ditambahkan, Indikator Kinerja Utama (IKU) akan jadi landasan trasnformasi pendidikan tinggi kedepannya. Insentif diberikan berdasarkan pencapaian IKU, matching fund untuk kerjasama dengan mitra perguruan tinggi dan competitive fund (program kompetisi) pada Program Kampus Merdeka,” tuturnya.

Selain itu, Nizam mengemukakan, di era revolusi industri 4.0, dunia pendidikan dan dunia kerja harus bersinergi agar dunia pendidikan tak kehilangan relevansi. Karena perguruan tinggi menyiapkan kompetensi, yang mungkin dalam 4-5 tahun ke depan mungkin sudah berubal total. (Tri Wahyuni)

Related posts