Suara Karya

Surya Hutani Jaya Ajak Sekolah di Kaltim Peduli Bahaya Karhutla

JAKARTA (Suara Karya): PT Surya Hutani Jaya (SRH) mengajak sekolah untuk peduli atas bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Diharap para pelajar dapat menjadi agen perubahan dalam pencegahan karhutla.

Hal itu dikemukakan FOM Head PT SRH, M Yulinarto dalam acara sosialisasi pencegahan dan penanggulangan karhutla di SMAN 2 Sebulu, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Jumat (27/1/23).

Dilibatkannya satuan pendidikan dalam pencegahan Karhutla, menurut Yulinarto, karena upaya itu harus dikenalkan sejak dini. Sehingga wawasan dan pengetahuan pelajar tentang karhutla semakin terbuka.

Kegiatan sosialisasi tak hanya membahas bahaya kebakaran dan cara mengatasinya lewat simulasi pemadaman api, tetapi juga program-program lainnya, seperti Desa Makmur Peduli Api (DMPA).

“Program itu menyerukan kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Ada cara lain yang lebih aman bagi lingkungan,”

Program DMPA juga melakukan pemberdayaan masyarakat secara berkesinambungan dengan berbagai kegiatan di bidang pertanian, perikanan, peternakan, serta UMKM yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di sekitar konsesi.

Wakil Kepala SMAN 2 Sebulu, Widati mengatakan, sosialisasi pencegahan penting diberikan kepada masyarakat yang masih awam dalam memadamkan api.

Di musim kemarau panjang, masyarakat suka membuka lahan dengan cara membakar tetapi tidak tahu bagaimana memadamkannya. Sehingga terjadi kebakaran di hutan dan lahan perkebunan.

“Lewat pelatihan pemadaman api ini, nantinya para pelajar bisa ikut membantu masyarakat setempat. Kedepan, tak ada lagi kasus kebakaran hutan di Kaltim, dan secara luas di Indonesia,” ucap Widati.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, SMAN 2 Sebulu, Abdul Wakid menambahkan, sosialisasi pemadaman karhutla membuat satuan pendidikan jadi paham cara-cara pemadaman api saat karhula.

“Lewat sosialisasi ini, diharapkan siswa jadi lebih paham lebih baik mencegah karhutla dibanding sibuk memadamkan api yang sudah meluas,” kata Abdul Wakid menandaskan. (Tri Wahyuni)

Related posts