SWA Siapkan Langkah Preventif Hadapi Tingginya Polusi Udara di Tangsel

0

JAKARTA (Suara Karya): Sinarmas World Academy (SWA) menyiapkan sejumlah langkah preventif menghadapi tingginya polusi udara di Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Salah satunya pemasangan pembersih udara Blueair di setiap ruang kelas.

“Pemasangan pembersih udara Blueair merupakan satu langkah preventif yang berfokus pada kesehatan siswa,” kata General Manager SWA, Deddy Djaja Ria disela kegiatan di sekolah SWA di Serpong, Tangsel, Banten, Kamis (31/8/23).

Merujuk pasa data harian yang disediakan IQAir, indeks polusi udara di Tangsel menunjukkan tingkat polusi yang kurang baik. Bahkan Kota Tangerang Selatan teridentifikasi sebagai salah satu wilayah dengan tingkat polusi udara terburuk di Indonesia.

“Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak kesehatan pada anak-anak yang masuk kelompok rentan. SWA sebagai institusi pendidikan yang peduli kesehatan siswa, kami mengambil langkah konkret untuk menjaga kualitas udara di dalam lingkungan belajar,” ujarnya.

SWA memutuskan untuk memasang pembersih udara Blueair di setiap ruang kelas, karena pembersih udara tersebut memiliki teknologi HEPASilent™ yang mampu memberi filtrasi maksimum dengan kebisingan minimum.

Teknologi filtrasi yang dipelopori Blueair dapat membersihkan udara lebih cepat dan menghasilkan lebih banyak udara bersih, karena menggabungkan penyaringan mekanis tradisional dengan pemberian muatan elektrostatik pada partikel.

Dengan desain filter Blueair yang unik, setidaknya 99,97 persen partikel di udara, bahkan hingga 0,1 mikron³ mampu dihilangkan dengan tingkat kebisingan dan penggunaan energi minimum.

Dengan pemilihan teknologi ini, SWA dapat memberi lingkungan belajar yang optimal di tengah tantangan polusi udara yang semakin nyata.

“Komitmen SWA dalam memberi pendidikan yang berkualitas, tak hanya dalam bentuk materi akademik yang baik, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan siswa,” tutur Deddy.

Dalam situasi polusi udara yang semakin meresahkan, SWA berupaya menjadi contoh dalam menjaga lingkungan pembelajaran yang aman dan produktif.

Langkah-langkah SWA dalam menghadapi polusi udara juga melibatkan edukasi kepada siswa tentang pentingnya menjaga kualitas udara. Siswa diajarkan tentang efek negatif yang diakibatkan polusi udara dan kontribusi mereka dalam menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat.

“Sejalan dengan komitmen SWA, kami tidak hanya mendidik siswa t dalam hal akademik, tetapi juga membentuk karakter yang peduli terhadap isu-isu lingkungan,” katanya.

Selain itu, SWA juga membatasi aktivitas siswa di luar ruangan, ketika tingkat polusi udara mencapai level yang berbahaya. Keputusan itu diambil untuk melindungi siswa dari paparan udara yang tidak sehat dan memberi perlindungan maksimal bagi kesehatan mereka.

SWA berharap langkah-langkah yang diambil tersebut akan memberi dampak positif bagi kesehatan dan kesejahteraan siswa serta staf pendidik.

‘Dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip pendidikan berkualitas dan kepedulian atas kesejahteraan siswa, SWA berkomitmen untuk terus memberi lingkungan belajar yang aman, sehat, dan mendukung perkembangan holistik setiap individu,” kata Deddy menandaskan. (Tri Wahyuni)