Suara Karya

Targetkan Angka Stunting 14 Persen, Menko PMK: Butuh Kerja Keras Semua Pihak!

JAKARTA (Suara Karya): Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, penurunan stunting merupakan kunci menuju Indonesia maju.

Pemerintah menargetkan angka stunting turun dari 24,4 persen pada 2021 menjadi 14 persen dalam tiga tahun kedepan. Untuk itu, dibutuhkan kerja keras dari semua pihak, tak hanya pemerintah pusat lintas sektoral, pemerintah daerah, dan organisasi kemasyarakatan, tetapi juga
kalangan swasta.

Pernyataan Menko PMK itu disampaikan dalam webinar nasional ‘Diseminasi RAN PAUD-HI’ yang digelar Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda, Kemenko PMK bersama organisasi kemasyarakatan Koalisi PAUD-HI, Tanoto Foundation, ARNEC dan Ninos Education and Development, pada Rabu (2/3/22).

Muhadjir mengungkapkan, penanganan stunting di Indonesia sebenarnya sudah menunjukan hasil yang baik. Hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia 2021 menunjukkan adanya penurunan sekitar 3,2 persen dari 27,6 persen pada 2019 menjadi 24,4 persen pada 2021.

Merujuk pada arahan Presiden RI Joko Widodo yang menargetkan angka stunting di Indonesia menjadi 14 persen pada 2024, maka penanganan stunting dalam 2 tahun ke depan harus turun sekitar 3-3,5 persen per tahun.

“Dalam kondisi covid-19 yang membuat babak belur, kita masih bisa mencapai penurunan 1,7 persen per tahun. Tinggal tambahkan 1,3 persen selama 2022, maka Insya Allah target itu bisa tercapai, asalkan covid-19 bisa tertangani,” ujar Menko PMK.

Untuk penurunan stunting lebih dari 3 persen per tahun, menurut Muhadjir, butuh kerja keras semua pihak, tak hanya pemerintah pusat lintas sektoral, pemerintah daerah, dan organisasi kemasyarakatan, tetapi juga kalangan swasta.

Ditambahkan, jika target penurunan stunting sebesar 14 persen tercapai pada 2024, maka pada 2045 akan lahir generasi-generasi emas yang sehat bebas dari stunting, dan lebih cerdas dari generasi sebelumnya.

“Itulah start awal untuk membangun Indonesia maju ke depan yang dinakhodai oleh anak-anak yang segar baik secara fisik maupun mental. Saya yakin di tahun Indonesia Emas akan lahir generasi yang lebih berwawasan dibanding generasi sebelumnya,” ujarnya.

Upaya penurunan stunting juga akan diakselerasi lewat Rencana Aksi Nasional Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (RAN PAUD-HI) yang diterapkan di seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia.

PAUD-HI dimulai dengan memberi layanan bimbingan perkawinan kepada calon pengantin, dilanjutkan layanan kepada ibu hamil dan anak sejak dalam kandungan 1.000 hari kehidupan sampai usia 6 tahun. Hal itu untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara simultan, sistematis, dan terintegrasi.

Pelaksanaan layanan PAUD HI akan terintegrasi mulai dari fasilitas kesehatan, Posyandu, Bina Keluarga Balita (BKB), satuan Pendidikan Anak Usia Dini

“Saya dukung percepatan penanganan penurunan stunting melalui PAUD-HI. Upaya tersebut sangat penting untuk menyiapkan generasi Indonesia Emas 2045,” kata Muhadjir. (Tri Wahyuni)

Related posts