Terpilih 20 Finalis IndoHCF Innovation Awards III, Kompetisi Sangat Ketat

0

JAKARTA (Suara Karya): Indonesia Healthcare Forum (IndoHCF) mengumumkan nama 20 finalis Innovation Awards III untuk 4 kategori yang dilombakan. Para finalis akan diundang ke Jakarta pada 9 November mendatang untuk menentukan juara 1-3 pada masing-masing kategori.

“Tahun ini kompetisi Innovation Awards yang digagas IndoHCF berlangsung ketat, karena dari 193 inovasi yang didaftarkan, kami harus memilih 20 finalis,” kata Ketua Umum IndoHCF, Supriyantoro di Jakarta, Rabu (18/9/2019).

Dijelaskan, IndoHCF merupakan program CSR dari PT IDS Medical Systems Indonesia. Forum memiliki agenda besar, yaitu membawa inovasi yang dikembangkan akademisi, praktisi maupun kelompok masyarakat agar bisa dihilirisasi atau dikomersialisasikan. Dengan demikian, Indonesia punya produk kesehatan yang tak saja unggul di tingkat nasional tetapi juga tingkat global.

“Lewat kompetisi ini, kami ingin ada solusi yang inovatif dan aplikatif untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia,” ujar mantan Dirut RSPAD Gatot Subroto itu menegaskan.

Ditambahkankan, IndoHCF Innovation Awards 2019 diikuti 193 inovator. Mereka didorong agar tak berhenti sampai inovasi, tetapi bagaimana inovasi itu bisa dikomersialisasikan. Hal itu tak saja memberi kebanggaan bagi para inovator, tetapi juga nama Indonesia di mata dunia.

“Terutama untuk produk kesehatan yang mampu bersaing di dunia internasional. Tak hanya memberi devisa pada negara, tetapi juga kebanggaan inovator atas produk tersebut,” kata Supriyantoro.

Ia berharap makin banyak inovator dalam bidang kesehatan tumbuh di Tanah Air. Apresiasi juga diberikan kepada instansi atau individu yang berhasil menjalankan program untuk pelayanan kesehatan yang lebih baik di Indonesia.

Supriyantoro menyebutkan 5 finalis untuk 4 kategori yang dilombakan. Nantinya, ke-5 finalis itu akan mengikuti seleksi, sehingga terpilih juara 1-3 untuk masing-masing kategori. “Pengumuman juara 1-3 Innovation Awards 2019 dilakukan bersamaan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional pada 9 November mendatang,” katanya.

Tidak hanya itu, lanjut Supriyantoro, IndoHCF Innovation Awards bersama HaloDoc memberi kesempatan kepada finalis khusus Kategori ICT Bidang Kesehatan untuk presentasi langsung ke calon pemodal. Hal itu merupakan salah satu cara hilirisasi agar inovasi memberi manfaat ekonomi bagi pelakunya.

Empat kategori inovasi yang dilombakan yaitu Inovasi Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), Inovasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), Inovasi Alat Kesehatan dan Inovasi ICT (Information And Communication Technology) Kesehatan.

“Khusus pada kategori Inovasi Program GERMAS, ada dua sub kategori meliputi program UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) dan video promosi Kesehatan,” katanya.

Disebutkan, 5 finalis untuk kategori Inovasi Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) yaitu Bandung Emergency Service Quality Innovation (BESQUIT), LASKAR Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, POS PSC 119 SIMPATIK (Sistem Pelayanan Cepat Emergency Medik) Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, PSC 119 Kota Cirebon “SREGEP” dan SIGAP PSC 119 Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Untuk kategori Inovasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), sub kategori Program UMKM antara lain Gebrakan Pagi Berseri asal Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kader Kesehatan 211 (2 orang 1 program untuk 1 RT/Dusun) asal Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.

Selain itu masih ada Kampung CERDIK (Masyarakat Mandiri hidup Sehat) asal Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan, Kelas Remaja dari Kabupaten Pangkajene, Sulawesi Selatan dan Penyebaran Pesan Informasi Kesehatan Pangan Aman Dan Depot Air Minum, asal Kota Bontang, Provinsi Kalimantan.

Pada sub kategori Inovasi Video Promosi yaitu Gerakan Seni Penyuluhan dari Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Club Sayang Wanita dari Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, RSCM ajak Masyarakat Dukung GERMAS dari DKI Jakarta, Senam Peregangan “Hand Hygiene” di Tempat Kerja dari Kota Surabaya, Jawa Timur dan Tips Santap Sehat Menu Lebaran dari Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

Kategori Inovasi Alat Kesehatan yaitu Dispotube (Inovasi Tabung Kontainer Sampah Tajam Medis Ramah Lingkungan: Reduce, Reuse & Low Cost) dari Kota Denpasar, Bali dan VAC (Vacuum Assisted Closure) dari Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

Selain itu, masih ada Gamma Allergen dan Gamma Chamber: solusi penyediaan alat diagnostik uji tempel di Indonesia dari Yogyakarta, Meja Pain Intervensi dari Kabupaten Sleman, Yogyakarta dan Penggunaan Fiksasi Pelvis Modifikasi C-Clamp Sistem UI-CM di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo dari DKI Jakarta.

Untuk kategori Inovasi ICT Kesehatan yaitu All in One! Sipalin Ceria Koesma Plus meningkatkan Kepuasan Masyarakat dari Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Aplikasi Hallodha & Go-ARV dari Jakarta Pusat, DKI Jakarta, e-Simpati (Solusi Masalah Pelayan ABK Terintegrasi) dari Jakarta Selatan, DKI Jakarta.

Selain itu, masih ada Pemanfaatan Aplikasi “Sayang Bunda” dalam Upaya Penurunan Kematian Ibu dari Kota Semarang, Jawa Tengah dan Sistim Informasi Manajemen Remunerasi Terintegrasi dari Jakarta Utara, DKI Jakarta. (Tri Wahyuni)