JAKARTA (Suara Karya): Tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) jasa survei, yaitu Surveyor Indonesia (SI), Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dan Sucofindo melakukan konsolidasi sumber daya bersama jelang peleburan sebagai holding.
“Holding ini adalah program pemerintah untuk meningkatkan kinerja 3 BUMN jasa survei agar mencapai target bersama,” kata Direktur Utama BKI, Rudiyanto dalam acara sosialisasi terkait strategi bisnis BUMN jasa survei ke unit operasi regional Kalimantan di kota Balikpapan, Selasa (20/4/2021).
Hadir pula Direktur Operasi BKI, M Cholil, Direktur Komersial 2 Sucofindo, M Haris Witjaksono, Direktur Komersial 2 Surveyor Indonesia, Darwin Abas serta para kepala cabang regional Kalimantan dari ketiga BUMN Jasa Survei tersebut.
Rudiyanto menjelaskan, sosialisasi untuk regional Kalimantan dilakukan agar pelanggan di daerah tersebut dapat lebih mengenal tiga BUMN Jasa Survei. Kegiatan digelar di kantor cabang dan laboratorium milik 3 BUMN jasa survei di 5 kota besar, mulai dari Palembang, Balikpapan, lalu ke Jakarta, Surabaya dan Makassar.
“Lewat pembentukan holding antar BUMN jasa survei diharapkan pelanggan jasa survei ke depan dapat pelayanan lebih baik. Karena penggunaan sumber daya bersama akan meningkatkan kemampuan dalam memberi pelayanan,” ungkapnya.
Sementara itu, Darwin Abas mengatakan, pihaknya telah membentuk Tim PMO (Project Management Office) yang beranggotakan perwakilan masing-masing BUMN Jasa Survei. Tugasnya, meng-inisiasi sinkronisasi dan integrasi berbagai aspek proses bisnis ketiga anggota Holding BUMN Jasa Survei.
“Proses pembentukan Holding saat ini telah memasuki tahap enetapan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP),” ujarnya.
Setelah PP itu ditandatangani, lanjut Darwin, maka strategi bisnis akan dijalankan bersama. Strategi itu akan dipandu agar tumbuh bersama dari perbedaan menjadi kebersamaan dalam kolaborasi.
Hal senada dikemukakan Direktur Operasi BKI, M Cholil. Bahkan, mereka telah menetapkan ‘juaranya’ untuk setiap sektor yang.menjadi target pasar. Sosialisasi kemudian ditutup dengan kegiatan diskusi untuk menjelaskan lebih dalam tentang koridor pembentukan holding.
Sebagai informasi, BKI adalah BUMN yang bergerak dalam bidang pemeriksaan berupa klasifikasi dan statutoria bangunan terapung.serta inspeksi umum. BKI mengklasifikasi dan mensertifikasi lebih dari 12 ribu kapal berbendera Indonesia serta bendera asing lainnya.
Dalam bidang inspeksi umum, BKI memiliki portofolio utama dalam bidang energi, industri, marine, offshore. Pemerintahan secara konsisten memberi jasa pelatihan berupa pengembangan pengetahuan maupun kompetensi. BKI memiliki jaringan layanan 36 cabang di seluruh Indonesia dan Singapura.
Sedangkan Sucofindo adalah perusahaan inspeksi pertama di Indonesia, yang didirikan pada 22 Oktober 1956. Sebagai BUMN, Pemerintah Indonesia menjadi pemegang saham utama hingga 95 persen.
Bisnis Sucofindo bermula dari jasa pemeriksaan dan pengawasan bidang perdagangan. Perusahaan itu membantu pemerintah dalam menjamin kelancaran arus barang dan pengamanan devisa negara.
Sucofindo kemudoan melakukan diversifikasi jasa di bidang laboratorium analitis, keteknikan, audit, assessment, konsultansi, pelatihan dan berbagai kegiatan penunjang lain di bidang pertanian, kehutanan, migas, konstruksi, pertambangan, industri pengolahan, kelautan, perikanan, transportasi, energi baru dan terbarukan dan teknologi informasi. Sucofindo memiliki 60 titik layanan di seluruh Indonesia,
Tentang PT Surveyor Indonesia adalah BUMN yang berdiri 1 Agustus 1991. Pada awalnya, perusahaan tersebut membantu pemerintah dalam memperlancar aliran barang modal dan peralatan ke Indonesia dari seluruh dunia melalui jasa pemeriksaan pra-pengapalan yang bertaraf internasional. (Tri Wahyuni)