Suara Karya

Tina Toon dan Wali Kota Madiun jadi Wisudawan Kehormatan UT

JAKARTA (Suara Karya): Mantan penyanyi cilik dengan lagu hits-nya Bolo-Bolo, Agustina Hermanto atau biasa dipanggil Tina Toon menjadi Wisudawan Kehormatan Universitas Terbuka (UT) bersama Wali Kota Madiun, Dr Maidi.

Kedua publik figur tersebut diharapkan bisa menjadi contoh bagi masyarakat, bahwa umur maupun pekerjaan tidak menjadi halangan untuk menuntut ilmu. Apalagi di era digital seperti sekarang ini, dimana komunikasi bisa dilakukan secara daring.

“Meski perkuliahan daring, kami tidak main-main soal mutu. UT memiliki beragam teknologi yang mendukung pembelajaran jarak jauh, termasuk mesin pendeteksi plagiasi,” kata Rektor UT, Prof Ojat Darojat dalam acara Wisuda Tahun Akademik 2023/2024, di Kampus Pondok Cabe, Tangsel, Selasa (28/11/23).

Karena itu, lanjut Prof Ojat, lulusan UT layak disebut pembelajar mandiri yang tangguh. Mengingat keberhasilan dalam pembelajaran ditentukan oleh diri sendiri. “Melawan rasa malas untuk belajar itu paling sulit. Jika mereka bisa mengatasi kendala itu, pantas disebut pribadi tangguh,” ucapnya.

Keberhasilan UT dalam meraih status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH), semakin memperteguh komitmen UT sebagai pelopor perguruan tinggi jarak jauh. UT memiliki peran strategis dalam meningkatkan akses pendidikan tinggi di Indonesia.

Hasil dari kualitas layanan ke mahasiswa, Prof Ojat menyebut, bisa dilihat dari jumlah lulusan. Kali ada sekitar 2.100 wisudawan yang dilantik dari jenjang diploma, sarjana S1, magister, dan doktoral, serta program PPG.

“Tak hanya program doktoral yang ‘pecah telur’ dengan menghasilkan lulusan perdana, tetapi juga Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan (Daljab) dan Pra Jabatan (Ptajab). Tahun ini ada 83 lulusan perdana Program PPG,” ujar Prof Ojat.

Salah satu lulusan yang bangga menjadi lulusan UT adalah Wali Kota Madiun, Dr Maidi. Ia berharap UT bisa menjadi solusi dalam mendongkrak angka partisipasi kasar (APK) lulusan perguruan tinggi di Indonesia.

“Setelah saya kuliah di UT, saya baru tahu bagusnya model pembelajaran jarak jauh di UT. Tak hanya berkualitas, biaya kuliahnya pun murah. UT bisa menjadi solusi dalam meningkatkan APK di perguruan tinggi,” kata doktor bidang administrasi publik itu.

Dr Maidi menambahkan, ilmu administrasi publik yang diraihnya dari UT telah digunakan dalam mengembangkan kota Madiun. Dampaknya, kota tersebut mengalami berbagai kemajuan.

“Saya mau berterima kasih kepada para tutor di UT yang telah membuka wawasan, sehingga kebijakan yang saya buat mempertimbangkan banyak hal untuk masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Tina Toon tertarik kuliah lagi di UT karena ingin memperdalam ilmu hukumnya. Mendaftar sejak 2017, tapi baru serius kuliah saat pandemi. “Saat kuliah serius di UT, saya baru sadar ini model pembelajaran yang cocok buat saya yang sibuk, tetapi terencana. UT ini model perkuliahan masa depan,” ucapnya.

Tina memilih program studi sistem informasi di perguruan tinggi swasta ternama setelah lulus sekolah. Saat itu ia tertarik dengan hal yang berhubungan dengan komputer. “Saat terpilih menjadi anggota DPRD DKI Jakarta, saya mulai tertarik belajar hukum karena saya mengurusi hal yang terkait dengan kebijakan Pemda DKI,” ujarnya.

Setelah itu, ia mengambil Magister Hukum di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta. Menyadari ilmunya tidak linear dengan kesarjanaannya, Tina kemudian mengambil S1 bidang hukum di UT, karena pembelajaran dilakukan secara daring. “Kalau mau lulus baik dari UT, kita harus konsisten dan disiplin dalam belajar,” ucapnya.

Tina memiliki pengalaman yang membuatnya sadar kuliah di UT tidak bisa dilakukan secara main-main. “Waktu itu ada tugas essay, dan saya mengerjakannya asal-asal karena lelah. Saya mengopi tulisan orang. Ternyata ketahuan. Akhirnya saya mengulang mata pelajaran itu,” tuturnya.

Setelah itu, Tina mengaku lebih serius dalam belajar dan membuat tugas. “Kalau sekadar mencari gelar akademik, saya sudah punya. Saya belajar serius selama kuliah di UT. Karena ilmunya dibutuhkan untuk pekerjaan,” kata Tina menandaskan.

Rektor UT Prof Ojat Darojat juga memberi penghargaan kepada lulusan terbaik dengan IPK 3,9, yaitu Rifqi Pratama dari Program D3 Perpajakan. (Tri Wahyuni)

Related posts