
JAKARTA (Suara Karya): Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Trisakti siap berkolaborasi dengan kampus asing untuk meningkatkan mutu lulusan.
“Ada dua perguruan tinggi asing yang saat ini sedang kami jajaki, yaitu IMI Switzerland dan UCSI Malaysia,” kata Kepala Departemen Doktoral STP Trisakti, Prof Sundring Pantja Djati di Jakarta, Rabu (8/2/23).
Pernyataan itu disampaikan Prof Djati di sela acara ‘ngobrol santai’ yang menghadirkan International Marketing Manager International Management Institute (IMI) Switzerland, Henrik Kavander. Kegiatan itu dimoderatori oleh Drs Amrullah.
Acara yang digelar secara hibrida juga diikuti sekitar 50 mahasiswa doktoral STP Trisakti secara daring.
Kolaborasi dengan IMI Switzerland, lanjut Prof Djati, akan diwujudkan dalam bentuk riset bersama (joint research), guest lecturer atau dosen tamu, dan pertukaran mahasiswa selama 1 semester di kampus asing tersebut.
“Kolaborasi ini diharapkan memberi nilai tambah bagi lulusan Pascasarjana STP Trisakti, satu-satunya kampus swasta yang punya program doktor pariwisata,” kata Prof Djati.
Prof Djati menambahkan, kampus asing yang digaet program doktoral sebelumnya telah bekerja sama dengan Program S1 STP Trisakti. Pihaknya melanjutkan kerja sama itu, karena sudah tahu kualitas perguruan tingginya.
“IMI Switzerland merupakan satu dari sekian perguruan tinggi asing yang terlibat dalam program double degree dengan STP Trisakti. Kerja sama ditingkatkan untuk program pascasarjana,” ujarnya.
Disinggung besaran biaya kuliah program doktoral STP Trisakti, Prof Djati menyebut angka total sekitar Rp165 juta untuk masa kuliah selama 3 tahun. Angkanya besar diawal, karena tidak ada lagi biaya-biaya tersembunyi di akhir kuliah.
Henrik Kavander dalam kesempatan itu mengaku bangga bisa berkolaborasi dengan program doktoral STP Trisakti. Apalagi perguruan tinggi yang memiliki pengalaman dalam bidang pariwisata itu memiliki beragam program yang bisa dikembangkan bersama.
“IMI Switzerland saat ini masuk top-ranking hospitality school in The QS World Rangking. Ini bisa jadi modal bagi STP Trisakti untuk membuat joint research demi kemajuan pendidikan bersama,” tuturnya.
Disebutkan, alumni IMI Switzerland lebih dari 6 ribu orang dengan karir cemerlang di seluruh dunia. Kampus tersebut juga punya program magang yang bisa dimanfaatkan mahasiswa STP Trisakti, dengan jaringan lebih dari 20 perusahaan kelas dunia.
Kehadiran Henrik Kavander di Jakarta mendapat apresiasi dari Wakil Ketua STP Trisakti Bidang Keuangan dan Umum, Dr Nurbaeti. Ia berharap mahasiswa program Pascasarjana STP Trisakti yang hadir secara daring dapat banyak pencerahan atas pengetahuan yang disampaikan.
“Semoga kerja sama ini berkembang lebih luas lagi. Tak hanya pada dosen tamu, tapi juga kerja sama riset. Sehingga program doktoral STP Trisakti di perhitungkan kualitasnya baik di dalam maupun luar negeri,” kata Nurbaeti menegaskan. (Tri Wahyuni)