
JAKARTA (Suara Karya): Untuk meningkatkan pemasaran kopi di kancah domestik maupun internasional, Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (LLP-KUKM) Kementerian Koperasi dan UKM, menyelenggarakan ‘Smesco Rembug Kopi Nasional 2019’. Acara yang diadakan selama tiga hari (20 hingga 22 September 2019) ini, diharapkan dapat semakin membuka pangsa pasar ekspor produk kopi nasional.
Data dari Kementerian Perindustrian mencatat adanya tren peningkatan ekspor kopi. Pada 2016, ekspor kopi mencapai 145.000 ton atau senilai USD428 juta, kemudian meningkat hingga 178.000 ton atau senilai USD487 juta di tahun 2017. Dan pada 2018, terjadi lonjakan peningkatan ekspor hingga 21,49 persen atau sebanyak 216.000 ton dengan peningkatan nilai 19,01 persen atau mencapai USD580 juta. Diharapkan melalui berbagai event jelang peringatan hari kopi dunia ini ekspor kopi tahun ini juga kembali meningkat.
“Dalam event ini juga ditunjuk duta kopi dari berbagai daerah, meraka adalah anak-anak milenial yang dikarantina dan dilatih untuk mengetahui seluk beluk kopi. Nanti mereka diharapkan bisa mempromosikan kopi kita ke mancanegara agar semakin terkenal lagi,” ujar Direktur Utama LLP-KUKM, Emilia Suhaimi, saat ditemui wartawan, usai menghadiri pembukaan ‘Rembug Kopi Nasional 2019’, di gedung Smesco Indonesia, Jumat (20/9/2019).
Acara yang dibuka oleh Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga juga disertai dengan pelepasan ekspor produk kopi asal Bali ke Korea. Emil, sapaan akrabnya, menegaskan pihaknya akan terus mendorong agar pelaku UKM di sektor perkopian dapat terus meningkatkan kapasitas usahanya. Bahkan LLP-KUKM menyediakan media pemasaran bagi pelaku UKM di seluruh Indonesia di Gedung Smesco, Jalan Gatot Subroto, Jakarta.
“Kami mengundang para pelaku UKM di bidang kopi untuk dapat berkumpul, berembug dan saling bersinergi dalam rangka membranding kopi unggulan dari masing-masing daerah, sehingga menjadi potensi dengan prospek yang cerah,” ujar Emil.
Indonesia sebagai salah satu negara produsen kopi terbesar dunia, memiliki aneka ragam kopi dengan rasa khas tersebar di seluruh pelosok tanah air. Begitupula tradisi dan budaya minum kopi, yang beragam cara dan gaya menikmatinya yang berbeda sehingga menjadikan Indonesia semakin dikenal sebagai negerinya Kopi. Melalui ajang ini, diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha di bidang perkopian.
“Kita memiliki beraneka ragam jenis kopi di seluruh pelosok tanah air, termasuk di dalam cara mensajikannya. Kita harap Rembug Kopi Nasional 2019 ini bisa mensejahterakan dan mengangkat petani kopi kita,” pungkas Emil. (gan)